Suara.com - Tradisi perayaan Hari Waisak di berbagai negara tidaklah sama. Lalu seperti apa cara umat Buddha merayakan Waisak selain di Indonesia?
Informasi tentang cara umat Buddha merayakan Waisak di beberapa negara selain Indonesia ini menarik untuk diketahui. Pasalnya, tidak lama lagi Hari Raya Waisak 2566 BE akan tiba, tepatnya pada Senin, 16 Mei 2022.
Berikut ini beberapa cara umat Buddha merayakan Waisak dari berbagai negara di dunia.
1. Sri Lanka
Baca Juga: Waisak 2566 BE Artinya Apa? Begini Kalender Buddha di Hari Raya Waisak
Pada hari raya Waisak seluruh toko penjual minuman keras di Sri Lanka tutup. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati hari raya itu.
Kuil-kuil juga dihiasi dengan bunga dan lampu-lampu. Umat Buddha juga mempersiapkan hidangan gratis bagi para biksu.
2. Kamboja
Pemeluk agama Buddha di Kamboja mengawali perayaan Waisak dengan menaikkan bendera Budha di atas kuil. Lalu bendera tersebut diarak oleh para biksu mengelilingi kota.
Umat Buddha juga mengadakan arak-arakan dengan membawa bunga lotus lilin dan dupa. Festival tersebut diakhiri dengan pembagian derma bagi para biksu.
Baca Juga: 10 Ucapan Hari Waisak 2022 untuk Dibagikan kepada Sanak Saudara, Keluarga dan Teman
3. Jepang
Jumlah pemeluk agama Buddha di Jepang cukup besar. Hari raya Waisak dirayakan cukup meriah di negara ini.
Patung-patung Buddha di setiap kuil akan dihiasi dengan bunga lotus. Patung-patung tersebut juga dimandikan dengan teh mahal yang terbuat dari daun hydrangea.
4. India
Penganut ajaran Buddha di India akan berkumpul di kuil untuk mendengarkan khotbah. Mereka berpakaian serba putih dan melakukan diet vegetarian.
Amalan tersebut ditandai dengan memakan kheer, sejenis puding beras yang menjadi simbol persembahan untuk Buddha.
5. Indonesia
Di Indonesia, Hari Waisak biasanya dirayakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perayaan Hari Waisak ini biasanya diisi dengan kegiatan berdoa bersama lalu melepaskan lentera ke angkasa sebagai simbol perdamaian. Sebelumnya, lebih dulu diawali dengan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Namun karena dunia masih dalam situasi pandemi covid-19, tentu saja perayaan Hari Raya Waisak akan berbeda. Perayaan akan lebih banyak dilakukan secara daring ataupun live streaming.
Seperti itulah cara umat Buddha merayakan Waisak di berbagai negara, mulai dari Kamboja hingga Indonesia. (penulis/Lolita Valda Claudia)