SPD banyak menampung politisi anti-perang di jajarannya. Di parlemen, mereka menginduk kepada Rolf Mützenich.
Dia adalah seorang pasifis sejati yang, serupa dengan banyak kader SPD lainnya, meyakini perdamaian di Eropa hanya bisa dicapai dengan bekerjasama, bukan memerangi Rusia. Ketika Rusia menumpuk pasukannya di perbatasan Ukraina beberapa bulan silam, Mützenich menuduh "perlombaan senjata yang tidak terkontrol dan liar" sebagai penyebab eskalasi konflik.
Dia mengaku bisa "memahami", bahwa Rusia merasa terancam oleh NATO. SPD dan Rusia Menurut Mützenich, Jerman harus membina hubungan yang baik dengan Rusia, sebagaimana dengan Amerika Serikat.
Pandangan ini melandasi kebijakan eks Kanselir Gerhard Schröder yang juga kader SPD hampir dua dekade silam. Dengan moto "Perubahan melalui Perdagangan," Berlin ingin mengikat Rusia lebih erat lewat kerjasama ekonomi.
Tapi hasilnya malah kebergantungan besar Jerman terhadap suplai energi dari Rusia. Ketika Rusia mengumumkan invasi terhadap Ukraina Februari lalu, SPD harus mengkaji ulang ideologi politiknya dalam dua hal sekaligus, yakni relasi dengan Rusia dan nilai strategis militer dalam hubungan luar negeri.
Tugas itu tidak mudah, terutama bagi Olaf Scholz yang menggantungkan kebijakannya kepada dukungan dari partai sendiri.
"Pergantian era" lewat kudeta politik Scholz adalah seorang politisi pragmatis. Tapi ketika Rusia menginvasi Ukraina, dia sadar dirinya harus bertindak.
Scholz memahami, kebijakannya memperkuat Bundeswehr dan meninggalkan doktrin pasifis Jerman untuk tidak menjual senjata ke wilayah perang, akan melanggar ideologi damai SPD yang menjadi haluan partai sejak Perang Dunia II.
Scholz tidak ingin mengambil risiko meletusnya perdebatan internal soal kebijakan Ukraina. Sebab itu dia harus mengejutkan partainya sendiri dan mengambil keputusan tanpa melibatkan banyak orang.
Baca Juga: Jerman Mau Setop Impor Minyak Rusia, Polandia Beri Dukungan Penuh
Ketua Fraksi SPD, Mützenich, misalnya tidak dilibatkan, serupa dengan banyak tokoh penting koalisi pemerintahan. Pun rekan koalisi SPD, Partai Hijau, yang merawat tradisi pasifisme yang panjang, cenderung dilewatkan dalam proses pembuatan keputusan.