Soal Mudik Lebaran, Pengamat Intelijen Bahas One Way hingga Ancaman Radikalisme

Senin, 02 Mei 2022 | 09:38 WIB
Soal Mudik Lebaran, Pengamat Intelijen Bahas One Way hingga Ancaman Radikalisme
Umat Islam di Kota Labuan Bajo melaksanakan Shalat Id perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah perdana di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Waterfront City Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (2/5/2022). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mengamankan mudik Idul Fitri mendapatkan sorotan dari pengamat intelijen. Polri dinilai bekerja dengan baik saat mengawal mudik lebaran tahun ini.

Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut Polri mempersiapkan kelancaran mudik dengan matang. Karena itu, menurutnya, masyarakat perlu memberikan apresiasi.

"Jajaran Polri cukup matang dalam mempersiapkan mudik tahun 2022 ini. Kita semua patut mengapresiasi," kata Ngasiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (2/5/2022).

Pemerintah sendiri telah memprediksi lonjakan pemudik di Lebaran tahun 2022. Terlebih, dua tahun sebelumnya pemerintah telah memberlakukan larangan perjalanan mudik akibat pandemi Covid-19.

Ngasiman sendiri menilai upaya yang dilakukan Polri cukup berhasil meminimalkan kemacetan. Salah satu upaya yang diapresiasi adalah menerapkan rekayasa lalu lintas one way di jalan tol.

Hal itu juga bertujuan memberikan kelancaran kepada para pemudik, terutama arus menuju ke arah timur Pulau Jawa, seperti Cirebon, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dari sudut pandang keamanan negara, mudik merupakan momentum penting dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Mudik adalah salah satu bentuk pelayanan publik yang penting bagi warga negara.

Penanganan mudik yang baik akan berdampak kepada peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah, kata pria yang akrab disapa Simon itu. Termasuk upaya menghindari insiden kecelakaan.

“Jangan sampai insiden-insiden kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa tidak terantisipasi," ujar Ngasiman.

Baca Juga: PIEDCC dan Pertamina Siaga 24 Jam Agar Kebutuhan BBM dan LPG Jutaan Pemudik Terpenuhi dengan Aman

Dalam kaitannya dengan pergerakan ancaman radikalisme, ia menilai pergerakan kelompok radikal pada momentum mudik juga tinggi karena longgarnya pengawasan. Hal ini akibat tingginya intensitas mobilisasi manusia sepanjang arus mudik dan arus balik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI