Presiden Jokowi Akan Salat Idulfitri Di Istana Kepresidenan Yogyakarta

Senin, 02 Mei 2022 | 05:12 WIB
Presiden Jokowi Akan Salat Idulfitri Di Istana Kepresidenan Yogyakarta
Jokowi saat menjalankan salat Idulfitri di halaman Istana Bogor, Minggu (24/5/2020). (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih merayakan Idulfitri 2022 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun Jokowi bakal menjalankan salat Id di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Senin (2/5/2022).

Kabar tersebut dipastikan oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"(Jokowi salat Id) di Istana Yogyakarta," kata Heru saat dikonfirmasi, Minggu (1/5/2022).

Jokowi akan salat Id bersama dengan keluarganya. Heru lantas menerangkan kalau iman dan khatib yang bertugas pada salat Id di sana ialah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Masmin Afif.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Ucapkan Selamat Idulfitri 1443 H

"(Tema khutbahnya) solidaritas sosial di masa pandemi," ucapnya.

Lebaran di Yogyakarta, Jokowi Tidak Gelar Halal Bihalal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk merayakan Idulfitri 2022 di luar DKI Jakarta. Jokowi memilih untuk berlebaran di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau lokasi sirkuit Formula E di Jakarta Utara, Senin (25/4/2022).

"Saya mudik ke Solo tapi saya enggak ke Solo jadi saya ke Yogyakarta," kata Jokowi.

Baca Juga: Niat Belanja Oleh-oleh di Malioboro, I Nengah Sutaga Tak Menyangka Ketemu Jokowi hingga Dapat Kaus

Jokowi mengaku belum mengetahui berapa lama ia akan menghabiskan waktu di Yogyakarta. Kendati demikian ia berencana bakal menjalankan salat Ied di sana.

"insyaAllah iya (salat Id di sana)," ucapnya.

Meski begitu, Jokowi masih belum mau untuk menggelar halal bihalal terutama yang secara terbuka mengundang masyarakat luas.

Hal tersebut sesuai dengan imbauan bagi para pejabat untuk menghindari menggelar open house dengan jumlah tamu yang banyak.

"Ndak. Seperti yang sudah saya sampaikan, halal bihalal terutama yang menyangkut kerumunan orang banyak, pemerintah ajak sebaiknya tidak. utamanya untuk para pejabat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI