Polemik Tulisan, LPDP akan Evaluasi Rektor ITK Budi Santosa

Minggu, 01 Mei 2022 | 14:51 WIB
Polemik Tulisan, LPDP akan Evaluasi Rektor ITK Budi Santosa
Potret Rektor ITK Professor Budi Santosa Purwokartiko (dok its.ac.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan  berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengevaluasi Rektor Institut Teknologi Kalimantan Budi Santosa Purwokartiko sebagai penguji beasiswa LPDP. Evaluasi dilakukan untuk kelancaran pelaksanaan seleksi program-program beasiswa.

"LPDP bersama seluruh stakeholders terkait akan segera memberikan tindak lanjut agar kejadian serupa tak pernah terulang kembali," kata LPDP melalui media sosial, hari ini.

Evaluasi dilakukan menyangkut tulisan Budi yang viral di media sosial karena dianggap bermuatan SARA terhadap calon penerima beasiswa LPDP.

"Terkait tulisan saudara Budi Santoso Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan yang kini sedang viral, LPDP menyampaikan pernyataan kepada masyarakat untuk mengklarifikasi berita tersebut," kata LPDP.

Walaupun tulisan itu merupakan opini pribadi, dampaknya dinilai tetap berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan Budi sebagai pewawancara untuk kegiatan LPDP.

"Sesuai ketentuan, interviewer juga harus mematuhi kode etik dalam melaksanakan tugas dan diharapkan saat melakukan seleksi wawancara dilakukan secara profesional dan objektif," katanya.

Seperti apa tulisan Budi Santoso yang menjadi polemik?

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.

Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen.

Baca Juga: Rektor Budi Santosa Purwokartiko Rasis soal Jilbab, Akun Kampus Banjir Kecaman

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagaianya.

REKOMENDASI

TERKINI