Suara.com - Ratusan massa buruh yang terdiri dari berbagai elemen mulai dari Partai Buruh hingga sejumlah konfederasi serikut buruh memperingati Hari Buruh atau May Day dengan melakukan aksi di depan Gedung KPU RI, Minggu (1/5/2022).
Salah satu tuntutan mereka dalam aksi tersebut, yakni meminta tidak ada penundaan Pemilu.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi yang melibatkan sekitar 300 buruh pada hari ini memang diorganisasi oleh Partai Buruh. Adapun buruh yang hadir merupakan mereka yang berasal dari wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
"Kita ingin memastikan, meminta KPU jangan menggeser lagi pelaksanaan Pemilu pada tanggal 14 Februari 2022, 2024 maksud kami," kata Said di depan KPU RI, Minggu (1/5/2022).
Baca Juga: Buruh Demo di Depan Gedung KPU Pusat: Turunkan Harga Bahan Pokok
Menurut Said, bahwa kedatangan Partai Buruh bersama organisasi serikat buruh justru ingin mendukung KPU dan mendukung para komisioner KPU perihal penyelanggaraan Pemilu 2024.
"(KPU) harus berani. Tidak boleh berada dalam tekanan ketika mengambil keputusan untuk melaksanakan Pemilu yang jurdil untuk melawan politik uang, diskualifikasi parpol dan juga untuk tetap tidak menggeser pelaksanaan Pemilu," kata Said Iqbal.
Selain menyoal pelaksanaan Pemilu 2024, banyak hal lain yang menjadi tuntutan buruh pada May Day tahun ini. Mulai dari penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan revisi UU PPP, permintaan penurunan harga bahan-bahan pokok hingga permintaan pengesahan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.