Kasad Apresiasi Penindakan Terhadap Pembunuh Babinsa dan Istri di Papua

Minggu, 01 Mei 2022 | 00:33 WIB
Kasad Apresiasi Penindakan Terhadap Pembunuh Babinsa dan Istri di Papua
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman. [Dok Dispenad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi keberhasilan Tim Gabungan TNI-Polri menindak WT, pelaku pembunuhan terhadap prajurit TNI Alm Sertu Eka Andrianto Hasugian Babinsa Koramil 1702-/Kurulu dan istri, serta memotong jari anaknya yang masih balita pada akhir Maret silam di Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Yalimo.

Pernyataan Dudung disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/4/2022)

"Apresiasi dari Bapak Kasad atas gerak cepat dan kerja keras oleh tim gabungan yang berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut," ujar Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta. Sabtu, (30/4/2022).

Tatang menuturkan, WT yang merupakan DPO Polri karena aksi kejahatan lainnya sekaligus anggota dari Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua itu, ditangkap di Kampung Dugume Distrik Dugume Kab. Lanny Jaya pada Sabtu (30/4/2022) pagi sekitar pukul 07.40 Wit.

Baca Juga: 6 Potret Jerome Polin dan Waseda Boys di Papua, Nikmati Alam Papua tanpa Sinyal Internet

"Saat akan ditangkap di Kampung Dugume, WT tiba-tiba melarikan diri menuju ke arah jurang, sehingga Tim Gabungan memberikan tembakan peringatan, karena tidak diindahkan maka ditembak untuk dilumpuhkan," kata Tatang.

Tatang menyebut, keberhasilan tersebut merupakan tindaklanjut dari perintah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Kamis (31/3/2022) yang lalu, kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku pembunuhan dan dilanjutkan dengan melakukan proses secara hukum.

"TNI AD bersama Polri tidak akan segan melakukan tindakan tegas dan terukur, terhadap gerombolan kelompok separatis teroris yang selama ini telah melakukan gangguan keamanan dan melakukan pembunuhan terhadap aparat pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat sipil," ungkap Tatang.

Tatang juga menyampaikan bahwa keberadaan TNI di Papua merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua sehingga sejajar dengan wilayah lainnya.

Karena itu, ia pun mengajak seluruh elemen bangsa di Papua untuk bersama-sama mewujudkannya.

Baca Juga: Peneliti BRIN Sebut Masalah Papua Tak Bisa Diselesaikan Dengan Uang

"Mari bersama kita wujudkan Papua yang damai, aman dan nyaman untuk menuju Papua yang maju serta sejahtera," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI