Suara.com - Akun resmi Twitter Kementerian Ketenagakerjaan RI belakangan ramai diserbu warganet usai mengunggah sebuah konten soal beberapa kebutuhan pekerja. Menariknya, warganet justru menyoroti sinis konten tersebut karena menganggap admin akun tersebut tidak peka.
Masalah pekerjaan bisa menjadi hal yang sensitive, karena terkait dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, dimana banyak orang kehilangan pekerjaannya, karena roda perekonomian melambat yang menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bagi yang masih bekerja, masalah pekerjaan juga bisa menjadi hal yang sensitive jika dikaitkan dengan hak-hak normatif yang harus diterima pekerja.
Sebab kini masih ada saja perusahaan yang mengabaikan hak normatif pekerja, dengan berbagai alasan, meskipun hal tersebut diatur dalam undang-undang yang berlaku.
Baca Juga: Viral Instastory Driver Ojol Diduga Body Shaming ke Customer, Publik Debat!
Bicara mengenai hak-hak pekerja, baru-baru ini akun Twitter resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI, @KemnakerRI, mendapatkan sorotan warganet, akibat postingannya.
Pada Kamis (28/4/2022) akun Kemnaker RI memposting sebuah gambar ilustrasi mengenai hak pekerja dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan seseorang ketika menjalani pekerjaannya.
Akun tersebut menganalogikan hak-hak tersebut sebagai “obat”. Dan obat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Gaji dan tunjangan mantul
2. Lingkungan kerja yang saling mendukung
Baca Juga: Butuh Dana Kembangkan Twitter, Elon Musk Tak Akan 'Korbankan' Saham Tesla
3. Workload yang ringan
4. Pimpinan yang peduli
5. Kantor dekat dari rumah, dan
6. Tersedianya makan siang dari kantor.
Akun tersebut lalu meminta warganet memilih dua dari enam 'obat' tersebut. “Kalau cuma boleh pilih 2, obat mana yang akan Rekanaker pilih?” cuit akun @KemnakerRI dalam postingannya.
Tak disangka postingan tersebut mendapatkan beragam respon dari warganet. Alih-alih menjawab pertanyaan yang diberikan, tak sedikit warganet yang “ngegas” ketika memberikan jawaban.
Sebagian ada yang menganggap postingan tersebut tidak peka dengan kondisi para pekerja saat ini.
“Elu ini kudu menuhin hak pekerja enam-enamnya, bukan pekerjanya disuruh milih. mon maaf, tp makin lama akun lu makin g***** astagfirullah ya allah,” cuit akun @nafsut*****.
“Tugas Anda-Anda di Kementerian adalah mengusahakan agar kami, para pekerja, mendapatkan fasilitas yang sebaik mungkin. Jadi tolonglah akun ini digunakan untuk tujuan itu (tampung aspirasi, suarakan hak2 kami, tekan perusahaan yg bandel, tegakkan aturan). Bukan malah ngelawak!” tambah akun @senyumm*****.
“Ini perlu thread sendiri nggak sih buat mendokumentasikan betapa konsistennya ke-tonedeaf-an dan ignorance-nya akun ini terhadap tugas kementeriannya sendiri?” timpal akun @ifani*****.
Tapi ada juga warganet yang menanggapinya dengan santai, bahkan dengan nada setengah bercanda.
“Adminnya blunder mulu dah, kalo butuh ganti admin boleh hubungi saya ya sudah 3tahun berkecimpung di digital content strategist allhamdulilah ngga pernah blunder,” tulis akun @CallHerA****.
“Dear Head divisi marketingnya kemnaker, kalau butuh tim socmed baru hit me up,” tambah akun @vagu***** sambil menyematkan emoticon tertawa.
Hingga Jumat (29/4/2022), postingan tersebut telah mendapatkan suka sebanyak 220 kali, dikutip sebanyak 1.254 kali dan di-retweet sebanyak 42 kali.
Kontributor : Damayanti Kahyangan