Saeni merupakan seorang penari ronggeng Pantura yang berubah menjadi buaya. Sementara itu, Saedah yang merupakan tukang kendang berubah menjadi Bunga Cempaka Putih menurut ceritanya. Dari situ, muncul mitos bahwa setiap pengendara yang melintasi jembatan ini dipercaya akan selamat setelah melempar koin. Banyak pengendara yang memercayai mitos tersebut sehingga mereka selalu melempar koin ketika melintas agar diberi keselamatan selama perjalanan.
4. Kesan Mistis Kian Kental
Kesan mistis Jembatan Sewo bertambah kental setelah peristiwa kecelakaan sebuah bus transmigran asal Boyolali di lokasi tersebut. Kecelakaan itu merenggut 67 orang dalam kondisi bus terbakar. Hanya ada satu penumpang yang selamat yaitu seorang bayi laki-laki.
Sejak adanya peristiwa itu, semakin banyak para pengendara yang melempar koin ketika melewati jembatan. Hal itu agar pengendara diberi keselamatan selama perjalanan dan dijauhkan dari gangguan makhluk halus menurut mitosnya.
5. Bisa Kantongi Setengah Juta
Seiring perkembangan waktu, mitos tersebut kini berkembang menjadi ladang penghasilan tambahan bagi warga sekitar. Warga yang rata-rata berprofesi petani serta buruh mengaku mendapat pemasukan lumayan dari aktivitas tersebut. Rata rata yang dihasilkan masing masing penyapu jalan pada musim Lebaran bahkan bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp 500.000 per orang.
6. Warganet Gempar
Sejumlah warganet geleng-geleng kepala melihat fenomena para penyapu duit di Indramayu. Mereka menilai tradisi itu tidak mendidik karena mendorong warga menjadi peminta-minta. "Sedih melihatnya," ungkap akun @idea***. "Piye ki karepe yo ( gimana ini maunya ya)" timpal yang lain @ratu***. Selain itu, fenomena tersebut juga semakin tidak mencerdaskan karena dikait-kaitkan dengan mitos yang belum tentu kebenarannya.