Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membahas sejumlah hal dalam pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (29/4/2022). Isu kawasan dan global juga ikut dibahas.
Jokowi mengatakan dalam pertemuan bilateral tersebut pihaknya menekankan ajakan Indonesia di mana semua negara bisa menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten. Hal tersebut disampaikannya terkait kondisi Ukraina yang masih terlibat perang dengan Rusia.
"Perang Ukraina harus segera dihentikan dan kita bersepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif agar perundingan dan solusi damai dapat segera tercapai," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Jokowi menyampaikan kalau dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah kepala negara. Di setiap pembicaraan itu, ia kerap menekankan kalau perang sudah harus dihentikan.
Baca Juga: Acara G20 Bakal Undang Presiden Ukraina, Jokowi Ungkap Alasannya
"Dunia harus bekerja sama untuk mengatasi dampak perang baik dampak kemanusiaan maupun dampak perekonomian. Presidensi Indonesia di G20 akan kita manfaatkan sebagai katalisator penanganan kemanusiaan dan pemulihan ekonomi dunia," terangnya.
Di samping itu, kedua belah pihak juga membicarakan soal Myanmar. Jokowi menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Jepang untuk memastikan kalau lima poin dari konsesus ASEAN dapat dijalankan.
Terakhir, Indonesia dan Jepang juga membahas soal kerja sama Indo-Pasifik agar menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera.
"Saya menekankan pentingnya membangun strategic trust di kawasan, Indonesia dan ASEAN siap melakukan kerja sama dengan para mitra terutama di bidang maritim, konektivitas, pencapaian SDGs, serta perdagangan dan investasi."
Baca Juga: Jokowi Terima Kedatangan PM Jepang Fumio, Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi