Semringah Mudik Diizinkan, Porter Terminal Pulogebang: Sebelumnya Saya Kayak Lagu 'Kelana' Rhoma Irama

Jum'at, 29 April 2022 | 19:08 WIB
Semringah Mudik Diizinkan, Porter Terminal Pulogebang: Sebelumnya Saya Kayak Lagu 'Kelana' Rhoma Irama
Sobirin, salah satu porter di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sobirin (47), porter Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, semringah bukan main begitu tahu mudik kembali diizinkan oleh pemerintah di lebaran Idul Fitri tahun 2022 ini. Pekerjaannya yang bertugas membantu barang bawaan penumpang ini sangat bergantung dengan aktivitas di terminal.

Selama dua tahun terakhir ketika mudik dilarang oleh pemerintah karena pandemi Covid-19 merajalela, Sobirin mengaku hidupnya luntang-lantung. Ia menyamakan nasibnya saat itu seperti lagu Raja Dangdut Rhoma Irama berjudul 'Kelana'.

"Yah pas Covid itu terminal sepi. Ya saya kayak lagu Kelana itu, lagunya Rhoma Irama. 'Tiada yang tahu ke mana ku pergi. Tiada yang tahu apa yang kucari'. Ke mana-mana saja udah. Nyari duit," ujar Sobirin saat ditemui Suara.com di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2022).

Sobirin mengatakan selama dua tahun terakhir ia bekerja serabutan. Mulai dari kuli bangunan hingga pekerja di pasar.

Baca Juga: Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi Terjadi Hari Inidan Besok Sabtu

Ia mulai kembali lagi menjadi porter ketika aktivitas Terminal Pulo Gebang mulai normal di awal tahun 2022. Apalagi ketika mendapatkan kabar mudik dibolehkan, ia merasa senang.

"Wah pas dengar itu (mudik dibolehkan) kayak lagi kemarau mendadak hujan. Langsung diguyur, adem," jelasnya.

Masa mudik lebaran disebutnya memang selalu ia nanti. Pendapatannya dalam satu hari naik 2-3 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Penampakan bus AKAP di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. (Suara.com/Arga)
Penampakan bus AKAP di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. (Suara.com/Arga)

"Bisa biasanya sehari Rp 50-100 ribu jadi Rp 200 ribu. Apalagi kalau Lebaran kan orang pada punya THR (Tunjangan Hari Raya)," jelasnya.

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini juga mengaku kecewa karena dua tahun belakangan dirinya tak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Update Arus Mudik: 34.700 Pemudik Tinggalkan Ibu Kota dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir

"Yang dapat bantuan malah yang punya gaji. Saya yang gak ada pekerjaan gak pernah dapat," tuturnya.

Setelah pendapatannya sudah mulai kembali normal, Sobirin berencana melakukan mudik untuk bertemu istri dan dua anaknya di kampung.

"Ya nanti mudik. Kalau saya kan mudiknya pas orang sudah balik, ya dua minggu setelah Lebaran lah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI