Sederet Fakta Soal Peserta Mudik Gratis Pakai Kaus "Anies untuk Presiden" di Terminal Pulo Gebang

Jum'at, 29 April 2022 | 11:05 WIB
Sederet Fakta Soal Peserta Mudik Gratis Pakai Kaus "Anies untuk Presiden" di Terminal Pulo Gebang
Anies kembali disorot usai sejumlah peserta mudik gratis menggunakan kaus "Anies untuk Presiden". (Instagram/aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali disorot publik usai pemberitaan sejumlah peserta dari mudik gratis mengenakan kaus yang dianggap pro Anies untuk pemilihan presiden di tahun 2024 mendatang.

Selengkapnya di bawah ini fakta-fakta peserta mudik gratis yang memakai kaus Anies untuk Presiden.

Viral Pemudik Pakai Kaus "Anies untuk Presiden"

Beredar kabar di media sosial terkait sejumlah pemudik memakai kaus bertuliskan "Anies untuk Presiden" pada acara pemberangkatan mudik gratis di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022).

Sebelumnya, pernah ada relawan Anies yang menjual kaus bertuliskan sama saat acara perilisan Jakarta International Stadium (JIS) beberapa waktu lalu. Ini disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana.

"Kemarin itu ditemukan juga penjualan kaos kampanye Pak Anies di JIS. Ini lama-lama bisa jadi kebiasaan jika tidak ditegur, dari skala kecil jadi besar dan bisa melanggar hukum," kata William, Kamis (28/4/2022).

Mendapat Kecaman dari PSI

Kabar tersebut menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI). William juga sangat menyesalkan hal ini.

Ia menganggap hal tersebut tidak layak karena acara pemberangkatan mudik gratis itu merupakan kegiatan yang dibiayai APBD. Dimana malah dihiasi oleh unsur politik.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Ramai Dituding Bagikan Kaos Kampanye Saat Lepas Pemudik Gratis dari Jakarta, Benarkah?

"Acara ini jelas APBD, uang masyarakat. Tidak elok sekali jika ada dugaan kepentingan ambisi politik Pak Gubernur Anies. Jangan sampai mudik gratis ini yang didanai uang negara dipolitisasi untuk keuntungan sendiri,"  jelas William.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI