Suara.com - Beredar sebuah video dan foto yang memperlihatkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang menjenguk Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang tengah terbaring di rumah sakit. Siapa AM Hendropriyono yang dijenguk oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman? Simak profil AM Hendropriyono berikut ini.
Dalam video yang viral tersebut memperlihatkan AM Hendropriyono tengah terbaring di ruang ICU dengan tangan dipasang selang infus. Terlepas dari kabar ini, profil AM Hendropriyono pun menarik untuk dikulik. Simak penjelasannya berikut.
Profil AM Hendropriyono
Abdullah Mahmud ‘AM’ Hendropriyono merupakan seorang tokoh militer yang lekat dengan intelijen di Indonesia. Ia merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama.
Baca Juga: Dirawat Di RSPAD Karena DBD, Kesehatan AM Hendropriyono Kini Telah Membaik
Bahkan, AM Hendropriyono dijuluki sebagai “The Master of Intelligence”, pasalnya ia menjadi profesor di bidang ilmu filsafat intelijen pertama di dunia. AM Hendropriyono lahir pada masa pendudukan Jepang di Yogyakarta pada 7 Mei 1945.
Pendidikan Militer dan Riwayat Pendidikan AM Hendropriyono
AM Hendropriyono menempuh pendidikan dasar di SR Muhammadiyah Kemayoran, Jakarta dan pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta. Setelah itu ia melanjutkan ke SMP Negeri 5 Jakarta dan SMA Negeri 2 Jakarta.
Setelah mengenyam pendidikan di bangku sekolah, Hendropriyono melanjutkan karir militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah (1967). Tak hanya itu, Hendropriyono juga menempuh pendidikan di Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980).
Setelah itu ia menempuh pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) ABRI (1989) dan mendapatkan anugerah Wira Karya Nugraha. Ia juga mengenyam Kursus Singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas).
Baca Juga: Sakit DBD, Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono Dirawat Di RSPAD Gatot Subroto
Tak hanya mengenyam pendidikan militer, Hendropriyono juga menyelesaikan pendidikan tingginya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sarjana Ilmu Politik Universitas Terbuka (UT) Jakarta, Sarjana Teknik Industri Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Bandung.
Hendropriyono juga meraih gelar magister Administrasi Niaga dari University of the City of Manila, Filipina, gelar magister hukum dari SHTM dan meraih doktor filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Hendropriyono tercatat mengalami tiga karir yakni militer, politikus dan intelijen. Hendropriyono pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan RI (14 Maret 1998 - 20 Oktober 1999), Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ke-11 (10 Agustus 2001 - 8 Desember 2004) dan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (27 Agustus 2016 - 13 April 2018).
Selama menjabat sebagai Kepala BIN, Hendropriyono juga aktif mengajar Filsafat Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Selain itu, dirinya juga mendirikan Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.
Itulah profil AM Hendropriyono, Kepala BIN dan profesor intelijen pertama di dunia yang kini terbaring di rumah sakit.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat