Suara.com - Hasil survei dari lembaga Charta Politika menunjukkan adanya penurunan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menanggapi itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, menilai adanya hasil survei tersebut bisa dijadikan pemerintah sebagai bahan introspeksi.
Syaikhu mengatakan, adanya survei tersebut merupakan cerminan dari kondisi masyarakat kekinian.
"Jadi survei memang naik turun biasa. Ini juga menjadi sebuah cerminan masalah apa yang diungkap dirilis oleh survei menjadi bahan introspeksi bagi kita semuanya," kata Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senayan, Kamis (28/4/2022).
Menurutnya, pemerintah tak boleh berdiam diri menanggapi survei tersebut. Harus ada upaya-upaya yang dilakukan pemerintah.
"Survei iitu turun mestinya harus ada upaya-upaya ke depan untuk melakukan perbaikan. Ini saya kira introspeksi bagi pemerintah," tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah bisa segera menindak lanjuti dan bisa menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada.
"Tentu kita juga berharap di pemerintah secara optimal melakikan langkah-langkah sehingga sebagai permasalahan di masyarakat bisa terselesaikan secara keseluruhan," tandasnya.
Kepuasan Menurun
Baca Juga: Pilih Realistis Di Pilpres 2024, PKS Kerja Keras Agar Salim Segaf Bisa Naik Level
Berdasarkan survei Charta Politik terjadi penurunan kepuasan kinerja pemerintah sejak Januari 2022. Kondisi tersebut terus terjadi hingga April 2022 di mana tingkat kepuasan publik hanya berada di angka 62,9 persen.
Sementara sebanyak 35,7 persen publik mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintah pusat.
Survei dilakukan pada tanggal 10-17 April 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Sebanyak 1220 responden yang tersebar di 34 provinsi dilibatkan dalam pengambilan survei.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.