Sri Lanka Bangkrut Dilanda Krisis Ekonomi, Indonesia Turun Tangan Kirim Bantuan

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 28 April 2022 | 11:43 WIB
Sri Lanka Bangkrut Dilanda Krisis Ekonomi, Indonesia Turun Tangan Kirim Bantuan
Orang-orang meneriakkan slogan yang menentang Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di kawasan perumahan setelah pemerintah memberlakukan jam malam menyusul bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di dekat kediaman Presiden di tengah krisis ekonomi negara itu, di Kolombo, Sri Lanka, 3 April 2022. (ANTARA/Reuters/Dinuka Liyanawatte/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan peralatan medis untuk Sri Lanka yang sedang dilanda krisis ekonomi, seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Colombo yang diterima di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Duta Besar RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing bertemu Menteri Luar negeri Sri Lanka G.L. Peiris untuk menyampaikan informasi tentang bantuan kemanusiaan dari Indonesia itu untuk Sri Lanka.

Pemberian bantuan itu untuk memenuhi permintaan donasi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan Sri Lanka karena kelangkaan obat-obatan di Sri Lanka akibat krisis ekonomi.

Bantuan kemanusiaan Indonesia menjadi isu utama yang dibahas pada pertemuan antara Dubes Dewi dengan Menlu Sri Lanka di kantor Menlu Sri Lanka pada Rabu (27/4).

Baca Juga: 'Jebakan Utang China' Dituduh Jadi Penyebab Utama Krisis Ekonomi Paling Mengerikan di Sri Lanka

Dalam pengumpulan donasi untuk Sri Lanka, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan beberapa kementerian terkait serta sembilan perusahaan farmasi Indonesia telah menghimpun total volume donasi sebesar 3,1 ton yang mencakup obat-obatan kanker, suplemen kanker, barang-barang medis onkologi, serta alat-alat kesehatan.

Bantuan itu dikirim dari Jakarta ke Colombo dalam dua kali pengiriman dan akan tiba pada 28 April dan 8 Mei 2022.

"Total nilai bantuan Indonesia sebesar Rp22,5 miliar atau setara 1,6 juta dolar AS, dan ini termasuk dengan benang bedah senilai kurang lebih Rp9 miliar," ungkap Dewi.

Menurut Dewi, bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Sri Lanka sebagai refleksi dari hubungan persahabatan kedua negara yang terjalin sejak lama.

Persahabatan Indonesia dan Sri Lanka semakin menguat sejak Konferensi Asia-Afrika. Kedua negara juga merupakan penggagas Gerakan Non-Blok dan pernah senasib mengalami bencana tsunami pada 2004.

Baca Juga: Uganda Diklaim Terancam Kehilangan Aset Gegara Utang China, Susul Krisis Sri Lanka?

Sebagai salah satu negara besar di Asia dan mengingat persahabatan yang telah terjalin lama dengan Sri Lanka, Indonesia menilai penting bantuan untuk mengatasi kelangkaan obat-obatan dan peralatan medis di Sri Lanka.

Hal itu, kata Dewi, juga menunjukkan kepedulian dan semakin eratnya hubungan kedua negara yang pada 2022 memasuki usia 70 tahun.

Dewi selanjutnya mengemukakan bahwa pemberian bantuan kemanusiaan sekaligus untuk menunjukkan kapasitas dan kemampuan industri farmasi Indonesia.

"Bantuan kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia dilakukan atas kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kantor WHO Jakarta dan perusahaan-perusahaan farmasi dan alat kesehatan Indonesia," jelas Dewi. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI