Suara.com - Malam Lailatul Qadar adalah malam seribu bulan yang dinantikan umat Islam, terutama di bulan Ramadhan. Lantas kapan terjadi Lailatul Qadar, dan benarkan malam Lailatul Qadar datang di tanggal 27 Ramadhan?
Kapan datangnya malam Lailatul Qadar tersebut dirahasiakan oleh Allah SWT. Ada beberapa ulama yang berbeda pendapat, bahwa ada yang mengatakan malam pertama Ramadhan, ada yang mengatakan tanggal 17 Ramadhan, dan ada juga yang berpendapat 10 hari terakhir.
Akan tetapi mayoritas Sahabat dan Ulama menyatakan 27 Ramadhan. Seorang Ulama Sufi menyatakan pengalamannya, bahwa selama hidupnya dia menjumpai malam lailatul qadar itu pada malam 27 Ramadhan.
Datangnya malam tersebut, ada yang menghitung dari huruf Lailatul Qadar yang terdiri dari 9 haruf, dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 3 kali, maka Lailatul Qadar datang pada tanggal 27 Ramadhan.
Baca Juga: Kapan Waktu Datangnya Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan Buya Yahya
"Yang jelas “kerahasiaan” tersebut dimaksudkan, agar hamba-hamba Allah agar berusaha dan bekerja keras, untuk meraihnya dengan memperbanyak ibadah di malam-malam tersebut, sebagaimana dirahasiakannya saat-saat mustajabah di hari jumat, sebagaimana shalat wustha dari shalat lima waktu, dan nama yang Agung dari sekian banyak nama, dan untuk meraih ridha-Nya agar kita berjuang untuk meraihnya di semua malam-malam kemuliaan itu”.
Riwayat Ibn Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Seandainya umatku memahami rahasia dan keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan, sungguh mereka akan mengharapkan setahun penuh menjadi bulan Ramadhan. Karena kebaikan dikumpulkan, ketaatan diterima, doa-doa akan diijabahi, dosa-dosa diampuni, surga digelar untuk mereka”.
Makna dan keutamaan bulan Ramadhan ini tergantung pemahaman kita masing-masing. Ibadah puasa merupakan ibadah yang menjadi ibadah umat Islam kepada Allah SWT serta untuk menguji kejujuran kita.
Kita sebagai umat Islam paham bahwa sejak terbitnya fajar hingga terbenam matahari, kita diwajibkan untuk berdisiplin tidak makan dan minum, walaupun itu semua hak kita dan halal bagi kita. Akan tetapi ajaran agama belum mengizinkan untuk kita sentuh, untuk itu kita mengikuti tuntunan agama kita tersebut.
Riwayat dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:
Baca Juga: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Nomor 6: Semua Dosa-dosa Masa Lalu Diampuni Allah SWT
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, bahwa seluruh amal perbuatan Anak Cucu Adam untuknya, kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk Aku, dan Aku akan membelasnya.
Dan apabila puasa salah seorang kalian, maka janganlah berkata rafats, mendorong cepat, maka apabila salah seorang ada yang mengumpat atau memeranginya, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku seseorang yang berpuasa, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad dalam kekuasaan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya aroma minyak misik (kesturi). Bagi orang yang berpuasa berhak dua kebahagiaan, yang akan dinikmatinya, ketika berbuka ia berbahagia, dan ketika berjumpa dengan Tuhannya, ia berbahagia dengan puasanya” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Oleh sebab itu, pada kesempatan di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita diminta menyempurnakan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat serta memaksimalkan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Kontributor : Annisa Nur Rachmawati