Suara.com - Terduga anggota Mujahidin Indonesia Timur Poso yang tewas ditembak Satgas Operasi Madago Raya adalah Suhardin alias Hasan Pranata setelah dilakukan autopsi Tim Inafis Polda Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi dalam konferensi pers di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Orang yang tertembak karena menggunakan bom lontong atas nama Suhardin alias Hasan Pranata,” ungkapnya, di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, hari ini.
Menurut Kapolda, hari ini keluarga DPO MIT Poso yang tewas tersebut akan datang melihat jenazah Suhardin yang saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Baca Juga: Foto 3 DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso Disebar, Polisi: Madago Raya Tempel Stiker Teroris Poso
“Hari ini keluarganya akan datang melihat. Jenazah sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara,” katanya.
Sebelumnya, jasad terduga teroris Poso yang masuk dalam DPO Kelompok MIT tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Rabu (27/4) sekitar pukul 23.48 Wita.
DPO tersebut dibawa menggunakan ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dan mendapat pengawalan ketat kepolisian. Sejumlah awak media tidak diperkenankan mendekati kamar jenazah tempat jenazah DPO MIT Poso tersebut akan di autopsi.
Diberitakan sebelumnya Satuan Tugas Operasi Madago Raya menembak mati seorang buronan.
Kontak tembak terjadi di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Dari insiden itu dilaporkan salah satu DPO yang diduga Askar alias Pak Guru tewas tertembak.
Baca Juga: 4 Anggota Mujahidin Indonesia Timur Poso Belum Tertangkap, Operasi Akan Diperpanjang
Diduga DPO MIT Poso tersisa dua orang, yakni Nae alias Galuh alias Muklas dan Suhardin alias Hasan Pranata. Kedua orang DPO MIT Poso ini ditengarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi. [Antara]