Suara.com - Seorang calon mitra Grab viral setelah bercerita diskriminasi saat akan melakukan wawancara. Calon mitra penyandang disabilitas ini mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat hendak interview di salah satu kantor Grab.
Kejadian bermula saat calon mitra tuli tersebut diminta datang wawancara. Ia juga sudah membawa surat undangan wawancara, namun sesampainya di sana, justru mendapatkan diskriminasi.
Kedua orang tuanya yang tidak terima pun membagikan pengalaman buruk anaknya di media sosial, yang memicu berbagai kecaman warganet. Berikut fakta calon mitra tuli dapat diskriminasi saat mau wawancara di Grab:
1. Nama Anak yang Didiskriminasi
Baca Juga: Viral Foto-foto Masa Kecil Chandrika Chika Kecil Berhijab, Netizen: Cakep Banget Kayak Beda Orang
Calon mitra tuli yang mendapatkan perlakukan diskriminasi itu bernama Tonanda Putra. Kisahnya kemudian diungkap oleh ayahnya sendiri di media sosial.
2. Viral Seusai Cerita di Media Sosial
Kejadian viral dan mendapatkan sorotan setelah diunggah sang ayah di akun Instagram @tagorenatadiningrat. Sang ayah mengungkap perlakuan tak baik yang diterima putranya ketika mengikukti wawancara di Grab. Menurutnya, perlakuan itu tidak manusiawi.
"Pengalaman anak tuli menerima undangan interview di GRAB. Saya rasa itu TIDAK MANUSIAWI," ujarnya, seperti dikutip Suara.com pada Rabu (27/4/2022).
3. Diskriminasi Pertama Dilakukan oleh Satpam
Dalam akun tersebut, sang ayah membeberkan kronologi diskriminasi yang terjadi terhadap Tonanda. Ia menyebut kejadian itu sangat melukainya. Adapun diskriminasi pertama yang dialami anaknya dilakukan oleh satpam kantor Grab.
"Pertama ia diusir oleh security padahal sudah menerima undangan interview dari Grab. Kronologinya anak saya sampai di depan gedung, bertemu dengan security yang langsung secara tidak sopan mengusir dan melarang anak saya untuk masuk," ungkapnya.
4. Diskriminasi Kedua oleh Satpam yang lain
Sang ayah membeberkan tidak cuma satu satpam, namun ada dua yang mendiskriminasi Tonanda. Satpam pertama rupanya masih tidak percaya jika anaknya datang untuk wawancara. Tonanda pun datang kembali setelah diusir.
"Lagi-lagi (anak saya) seperti tidak diterima, (menemui) dengan muka masam dan raut wajah yang marah-marah. Kembali anak saya menunjukkan isi WhatsApp dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview," cerita sang ayah.
Saat anaknya datang kembali untuk menunjukkan undangan interview itu, satpam itu justru membawa anaknya ke petugas keamanan lainnya, sebelum akhirnya diizinkan masuk.
"Yang lagi-lagi merendahkan anak saya yang jelas-jelas sudah tertulis bahwa anak saya tuli (disable)," sambungnya.
5. Diskriminasi Ketiga Dilakukan oleh Pegawai
Diskriminasi lagi-lagi dialami Tonanda saat melakukan wawancara. Ia justru diminta oleh pegawai yang mewawancarainya untuk mengikuti instruksi seperti membaca dengan jelas dan keras. Bahkan, ia juga dites dengan dipanggil dari jarak jauh.
Tentunya perlakuan tersebut sangat melukai Tonanda dan keluarganya. Apalagi, kondisinya sebagai penyandang disabilitas yang tidak bisa mendengar.
"Apakah sebodoh itu pengertian bahwa di resume sudah tertulis anak saya tuli, tapi masih dicek-cek seperti itu. Dipanggil, bertepuk tangan kencang-kencang, seolah-olah mengetes pendengaran anak saya yang memang tuli," kata sang ayah dengan emosional.
6. Pihak Grab Mendadak Mengatakan Tidak Ada Lowongan Buat Tonanda
Setelah mengikuti rangkaian instruksi untuk mendengar hingga berbicara, pihak Grab justru menyampaikan tidak ada lowongan untuk Tonanda. Hal tersebut tentu membuat keluarganya tidak terima.
"Lalu diberitahu bahwa tidak ada lowongan untuk disable saat itu. Waktu putra saya cerita apa yang dialaminya pagi ini, saya sangat marah, sedih, dan kecewa. Tapi memang mungkin Grab seperti ini @grabid," pungkasnya.
7. Klarifikasi Pihak Grab
Pihak Grab langsung memberikan klarifikasi. Seperti dikutip dari akun Instagram @underc0ver.id, perusahaan ojek online tersebut menyesalkan kejadian itu dan siap melakukan investigasi internal.
"Grab sangat menyesalkan kejadian yang dialami oleh salah satu calon mitra Grab di Cakung pada tanggal 26 April 2022. Kami telah menghubungi beliau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, agar dapat segera melakukan investigasi internal menyeluruh dan mengambil tindakan tegas," tulis Grab.
Lewat rilis persnya, Grab menegaskan tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi, termasuk terhadap penyandang disabilitas.
"Dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," lanjut Grab.
Demikian 7 fakta calon mitra tuli yang mendapat perlakuan diskriminasi oleh Grab. Kasus itu pun menuai amarah masyarakat, di mana publik terus menyampaikan kritikan kepada Grab.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma