CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Babak Belur dan Dijemput Paksa Gegara Terlibat Kudeta Presiden?

Kamis, 28 April 2022 | 10:27 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Babak Belur dan Dijemput Paksa Gegara Terlibat Kudeta Presiden?
CEK FAKTA: Beredar Kabar Anies Baswedan Dicopot dari Gubernur DKI Jakarta, Benarkah? (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang tahun politik 2024, banyak sekali informasi di media sosial yang bersifat menggiring opini. Bahkan tak jarang informasi yang tidak jelas sumbernya ini turut mencatut nama-nama besar.

Salah satunya pemberitaan yang disebarkan lewat kanal YouTube milik POJOK DUNIA. Salah satu video unggahannya menyertakan thumbnail dan judul yang cukup mencengangkan mengenai sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Berita Terkini ~ Terlibat KUDETA Presiden ~ ANIES Nekat Jadi BOHIR BEM SI," begitulah judul yang tertera pada unggahan tersebut, seperti dikutip pada Kamis (28/4/2022).

Tangkapan layar judul unggahan video dari akun YouTube POJOK DUNIA yang menyertakan klaim Anies Baswedan babak belur saat dijemput paksa gara-gara terlibat kudeta presiden. (Turnbackhoax.id)
Tangkapan layar judul unggahan video dari akun YouTube POJOK DUNIA yang menyertakan klaim Anies Baswedan babak belur saat dijemput paksa gara-gara terlibat kudeta presiden. (Turnbackhoax.id)

Unggahan video itu juga menyertakan thumbnail yang menunjukkan sosok Anies Baswedan dengan kondisi kepala berdarah. Ia tampak dikelilingi oleh sejumlah petugas kepolisian, bahkan dua di antaranya memegang erat lengannya, sementara ada satu aparat lagi yang seolah bersiap memukulnya dengan memakai pipa.

Baca Juga: Dapat Dukungan dari Parpol, Jalan Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024 Dinilai Makin Lancar

"Terlibat Kudeta Presiden. Di Jemput Paksa, Anies Babak Belur Begini," seperti itulah tajuk yang tertulis di thumbnail video.

Namun benarkah klaim yang beredar mengenai Anies Baswedan tersebut?

PENJELASAN

Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, melakukan penelusuran pada video berdurasi 8 menit 5 detik unggahan akun YouTube POJOK DUNIA tersebut.

Hasilnya, ternyata keseluruhan isi video mengungkap mengenai komentar Helmi Felis, salah seorang loyalis Anies Baswedan yang memang kerap berseliweran di media sosial.

Baca Juga: Jokowi Diajak Tinjau Sirkuit Formula E oleh Anies Baswedan, Jadi Sinyal Dukungan untuk Pilpres 2024?

Melalui cuitan di Twitter-nya, Helmi Felis menyebut bahwa usai demo mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI pada 11 April 2022, akan ada demo besar lagi yang terjadi pada 21 April 2022.

Tangkapan layar artikel pojoksatu.id yang menjadi referensi pembuatan video yang ternyata jauh berbeda dari thumbnail dan judulnya. (Turnbackhoax.id)
Tangkapan layar artikel pojoksatu.id yang menjadi referensi pembuatan video yang ternyata jauh berbeda dari thumbnail dan judulnya. (Turnbackhoax.id)

Hal inilah yang sejatinya dibahas dalam video tersebut. Hal yang sama juga dibahas dalam sebuah artikel yang dipublikasikan situs pojoksatu.id.

"Diungkap Loyalis Anies Baswedan, Bakal Ada Demo Besar 21 April: Rezim Jokowi Nyusahin Rakyat Doang" adalah judul yang dipakai pada artikel pojoksatu.id tersebut.

Dalam keseluruhan artikel bukan cuma membahas cuitan Helmi Felis mengenai agenda demo mahasiswa 21 April 2022, melainkan juga komentarnya mengenai kinerja Presiden Joko Widodo yang dianggap tidak bisa menyelesaikan permasalahan bangsa.

Tangkapan layar artikel pojoksatu.id yang menjadi referensi pembuatan video yang ternyata jauh berbeda dari thumbnail dan judulnya. (Turnbackhoax.id)
Tangkapan layar artikel pojoksatu.id yang menjadi referensi pembuatan video yang ternyata jauh berbeda dari thumbnail dan judulnya. (Turnbackhoax.id)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelusuran itulah, dapat dipastikan judul konten dan thumbnail yang diunggah kanal YouTube POJOK DUNIA tidak sesuai dengan isinya maupun fakta di lapangan.

Dengan demikian, klaim ini adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI