Dokter Jajang termasuk sosok yang mendukung metode cuci otak Terawan, meski ditentang IDI. Ia juga termasuk yang kecewa sekaligus menentang keputusan IDI dengan memecat Terawan dari keanggotaan secara permanen.
Visi Misi PDSI
Jajang mengatakan, berdirinya organisasi kedokteran PDSI merupakan bagian dari hak WNI dalam berserikat dan berkumpul yang dijamin pasal 28 UUD 1945. PDSI memiliki visi sebagai polopor reformasi kedokteran Tanah Air yang menjunjung tinggi kesejawatan.
Sementara, misi PDSI adalah mengayomi dokter dengan berinersi bersama rakyat dan pemerintah dalam membentuk organisasi yang profesional.
PDSI pun menginginkan taraf kesehahtan rakyat Indonesia dan kesejahteraan anggotanya. Satu lagi, PDSI ingin mendorong inovasi bangsa di bidang kesehatan berwawasan Indonesia untuk dunia.
Dari tiga poin misi PDSI, dorongan mendukung inovasi bangsa menjadi yang paling disorot. Misi itu banyak diartikan sebagai bentuk dukungan atas inovasi Terawan tentang vaksin DSA atau metode cuci otak untuk penyembuhan stroke hingga vaksin Nusantara. Ini pun sudah ditegaskan dr. Jajang dalam deklarasi.
"Ini sebetulnya PDSI akan memfasilitasi penelitian. Silahkan yang akan meneliti melengkapi, menyempurnakan yang dilakukan Terawan, sehingga DSA jadi gold standar untuk stroke dan lain-lain. Vaksin nusantara sama aja, beliau kan sudah membuka," kata dr. Jajang dalam deklarasi PDSI.
Bukan Saingi IDI, Tapi...
Jajang membantah bahwa PDSI didirikan sebagai tandingan dari IDI. Dia menyebut, baik IDI maupun PDSI sama-sama punya pemerintah, namun dengan dasar hukum sendiri.
Baca Juga: Daftar Susunan Pengurus PDSI, Organisasi Kedokteran Baru di Indonesia
Tapi, bagi yang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota PDSI, Jajang menegaskan seorang dokter tak boleh memiliki keanggotaan ganda. Kesimpulannya, jika gabung PDSI, seorang dokter tak boleh menjadi anggota IDI.