Jaga Kebersihan Jakarta Saat Libur Lebaran, DLH Terjunkan 2.500 Petugas

Kamis, 28 April 2022 | 02:10 WIB
Jaga Kebersihan Jakarta Saat Libur Lebaran, DLH Terjunkan 2.500 Petugas
2.500 Petugas kebersihan di Jakarta tetap akan bekerja saat libur lebaran. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bakal menerjunkan 2.500 petugas untuk dikerahkan saat libur lebaran. Tujuannya untuk memastikan kebersihan ibu kota tetap terjaga saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya juga menyiagakan ratusan truk sampah dan 88 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper.

"Kami siagakan 50 petugas di setiap kecamatan. Lebih dari 2.500 personel di seluruh Jakarta yang bertugas saat malam takbiran hingga hari H Idul Fitri. Termasuk TPST Bantargebang yang tetap melakukan pelayanan,” ujar Asep kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).

Selain itu personil dan sarana untuk penanganan sampah saat arus mudik di lokasi stasiun dan terminal ini merupakan bagian dari Surat Edaran Menteri LHK Nomor Se.3/MENLHK/PSLB3/PLB.0/4/2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.

Baca Juga: Libur Lebaran, Yuk Nonton Film Indonesia!

“Di lokasi penganan sampah seperti stasiun dan terminal, kita akan melakukan himbauan Mudik Minim Sampah, yaitu dengan membawa KBRL, wadah makan dan wadah minum sendiri dari rumah saat melakukan perjalanan mudik agar masyarakat tidak menghasilkan sampah,” kata Asep.

Empat hari sebelum lebaran juga pihaknya sudah mengerahkan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah juga telah diinstruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.

Strategi ini, kata Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H+1 lebaran. Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” ucapnya.

Pada saat ini, kata Asep, warga Jakarta mulai melakukan mudik seperti sebelum Pandemi. Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal.

Baca Juga: Tak Berani Pasang Angka Tinggi, Pemkab Gunungkidul Targetkan 153.403 Wisatawan Saat Libur Lebaran

Ketika terjadi peningkatan volume sampah, tukang-tukang gerobak yang sempat mudik telah diatur agar kembali bertugas. Dengan demikian, akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke TPS.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," pungkas Asep.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI