Suara.com - Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan dan juga penurunan kalau dilihat dari hasil survei sejumlah lembaga.
Menanggapi itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menilai kalau hal tersebut menjadi proses alamiah di dalam demokrasi.
Faldo mengatakan kalau hasil kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yang beragam tersebut menjadi wujud dari kebebasan berbagai elemen masyarakat untuk menyampaikan pandangannya masing-masing.
"Termasuk pandangan kritis terhadap kinerja pemerintah," kata Faldo kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Di sisi lain, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada publik yang masih menaruh kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi. Memasuki periode kedua, Faldo menyebut kalau Jokowi masih memegang penuh kendali pemerintahan.
"Di dalam tubuh Pemerintahan, kepercayaan diri dari setiap pejabat negara sangat tinggi untuk mencapai berbagai target yang hendak diselesaikan," tuturnya.
"Di waktu-waktu ke depan, kami akan berupaya menjawab ekspektasi publik yang ditunjukkan di dalam survey ini dengan bekerja jauh lebih keras."
Sebelumnya lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) kembali merilis hasil surveinya pada Selasa (26/4/2022).
Hasil survei yang dilakukan pada 14-19 April tersebut, menunjukkan tren penurunan pada tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
Jika pada awal Januari 2022, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menyentuh angka 75,3 persen, kali ini turun di angka 59,9 persen.
IPI menyebut, menurunnya kepuasan masyarakat karena mahalnya harga bahan pokok. Dalam survei disebutkan, 36,6 persen masyarakat meminta Jokowi menstabilkan harga bahan pokok, khususnya minyak goreng dan BBM.