Suara.com - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menilai acara Formula E yang digelar 4 Juni 2022 mendatang bisa membantu membangkitkan perekonomian. Karena itu, agar semakin terdorong, maka ajang balap mobil listrik itu diminta menerapkan pembayaran digital.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan, Formula E dan ajang internasional lainnya bisa menjadi ajang yang tepat untuk menghadirkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan adanya transaksi digital, maka tingkat pembelian akan meningkat.
"Nanti di Ancol ada Formula E, Pada bulan Juni ada ulang tahun jakarta. Pada bulan Juni BI Jakarta mengadakan Jakarta Creative Festival, pada bulan juni Mall Sarinah akan grand launching," ujar Onny kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
"Harapan kami nanti diserap dengan bayaran digital. Sehingga bayaran digitalnya meningkat, transaksi UMKM ikut meningkat," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga: Jokowi Diajak Tinjau Sirkuit Formula E oleh Anies Baswedan, Jadi Sinyal Dukungan untuk Pilpres 2024?
Berdasarkan catatan pihaknya, Onny mengatakan peluang menggunakan digital payment dapat memberikan efek positif, khususnya bagi UMKM. Apalagi, di tahun ini pertumbuhan ekonomi Jakarta diprediksi meningkat pesat.
"Kami melihat indikator pertumbuhan ekonomi di Jakarta tahun 2021 mengalami peningkatan mencapai 3,56 persen ini akibat telah banyaknya yang mendapatkan vaksin satu dua ditambah booster sehingga mendorong pertumbuhan perekonomian termasuk transaksi digital," ucap Onny.
Ia menyebut pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Jakarta akan tumbuh pada kisaran 5,3 persen sampai dengan 6,1 persen. Pemerintah juga telah menyiapkan dana besar untuk melakukan belanja di UMKM.
"Ini peluang, karena ada aturan baru dari pemerintah pusat bahwa pemerintah daerah, lembaga-lembaga negara harus menyerap produk-produk UMKM sebesar Rp400 triliun pada tahun 2022 ini, itu artinya UMKM-nya harus siap. Ini Sudah ada dana nih, ada uang yang siap menyerap atau membeli produk UMKM sebesar Rp400 triliun, itu peluang. Karena sudah diputuskan oleh pemerintah," jelasnya.
Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga ditetapkan di dalam rencana pemerintah dengan target sebesar Rp 387 triliun juga merupakan peluang bagi transaksi digital.
"Luar biasa ini, Itu dari sisi keuangan. Peluang berikutnya secara mikro itu pemerintah sedang berkampanye bahwa buatan Indonesia, ada bangga wisata indonesia dan transformasi ekonomi digital," pungkasnya.