Rusia Setop Gas ke Polandia dan Dikecam Ukraina Sebagai Pemerasan Gas

Siswanto Suara.Com
Rabu, 27 April 2022 | 10:45 WIB
Rusia Setop Gas ke Polandia dan Dikecam Ukraina Sebagai Pemerasan Gas
Ilustrasi Bendera Rusia.[unsplash.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia menghentikan pasokan gas ke Polandia berdasarkan kontrak Yamal pada Rabu, data dari jaringan operator transmisi gas Uni Eropa menunjukkan, sebuah tindakan yang memperdalam keretakan antara Barat dan Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Bulgaria, seperti Polandia anggota NATO dan Uni Eropa, mengatakan sebelumnya bahwa Rusia juga akan menghentikan pasokan gas ke sana. Tidak ada kabar pada Rabu pagi jika pasokan ke Bulgaria juga disetop.

Ukraina menuduh Rusia memeras Eropa atas energi dalam upaya untuk menghancurkan sekutunya, saat pertempuran memasuki bulan ketiga tanpa Rusia merebut kota besar.

Lawan Kremlin yang gigih Polandia adalah salah satu negara Eropa yang menuntut sanksi terberat terhadap Rusia karena menyerang tetangganya.

Baca Juga: Pasokan Gas Bagi Polandia dan Bulgaria Diputus Rusia

Kontrak pasokan gas Polandia dengan raksasa energi Gazprom adalah sebesar 10,2 miliar meter kubik (bcm) per tahun dan mencakup sekitar 50 persen konsumsi nasional.

PGNiG milik negara Polandia mengatakan pasokan dari Gazprom melalui Ukraina dan Belarus akan dihentikan pada pukul 8 pagi (06.00 GMT) pada Rabu, tetapi Polandia mengatakan tidak perlu menarik cadangan dan penyimpanan gasnya 76 persen penuh.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta negara-negara "tidak bersahabat" untuk membayar impor gas dalam rubel, permintaan yang hanya diterapkan pada beberapa pembeli.

"Tujuan akhir dari kepemimpinan Rusia bukan hanya untuk merebut wilayah Ukraina, tetapi untuk memecah seluruh Eropa tengah dan timur dan memberikan pukulan global terhadap demokrasi," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Selasa (26/4/2022) malam.

Kepala stafnya Andriy Yermak mengatakan Rusia "memulai pemerasan gas Eropa".

Baca Juga: Pengurangan Pasokan Rusia dan Pemadaman dari Libya Bikin Harga Minyak Makin Ngegas!

"Rusia berusaha menghancurkan persatuan sekutu kami," kata Yermak.

Bulgaria, yang hampir sepenuhnya bergantung pada impor gas Rusia, mengatakan telah memenuhi semua kewajiban kontraktualnya dengan Gazprom dan skema pembayaran baru yang diusulkan telah melanggar kesepakatan.

Pihaknya telah mengadakan pembicaraan awal untuk mengimpor gas alam cair melalui negara tetangga Turki dan Yunani.

Gazprom mengatakan belum menangguhkan pasokan ke Polandia tetapi Warsawa harus membayar gas sesuai dengan "perintah pembayaran" yang baru. Ia menolak berkomentar tentang Bulgaria. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI