Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau, Dunia Pernah Gelap Gulita Selama Dua Hari

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 11:21 WIB
Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau, Dunia Pernah Gelap Gulita Selama Dua Hari
Ilustrasi - Letusan Gunung Krakatau tahun 1883. [Berbeel; 1887]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Anak Krakatau terpantau kembali erupsi sejak 22 April 2022. Gunung yang berada di Selat Sunda ini memang jadi salah satu gunung api yang cukup aktif di Indonesia. Simak sejarah meletusnya Gunung Krakatau dan catatan erupsi Anak Krakatau berikut.

Indonesia merupakan wilayah yang berpotensi mengalami kejadian gunung meletus. Karena memang, wilayah Indonesia berada dalam ring of fire atau cincin api pasifik. Hal itu juga menyebabkan Indonesia akan sering mengalami gempa bumi. 

Salah satu gunung yang pernah mengalami letusan dahsyat adalah Gunung Krakatau. Hingga dampaknya terasa sampai ke luar negeri. Letusan itu pun dibarengi dengan bencana lain, yaitu tsunami. Yang gelombangnya juga dirasakan hingga luar negeri.

Ingin tahu sejarah meletusnya Gunung Krakatau hingga erupsi Gunung Anak Krakatau? Berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:

Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau

Penampakan erupsi Anak Gunung Krakatau. [Nasa]
Penampakan erupsi Anak Gunung Krakatau. [Nasa]

Gunung Krakatau merupakan gunung yang berada di Selat Sunda, yakni berada antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Namun, secara administratif, Gunung Krakatau berada di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Gunung Krakatau ini pernah meletus pada 26 - 27 Agustus tahun 1883. Pada saat itu, Gunung berapi ini mengeluarkan jutaan ton batu, debu, dan magma. Serta menutupi wilayah seluas 827.000 km.

Sekarang Wilayah yang menjadi cagar alam ini memiliki empat pulau kecil. Yakni Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil). Secara geologi, empat pulau tersebut berasal dari satu gunung yang dinamakan Krakatau.

Ledakan Gunung Krakatau ini, dirasakan sampai ke luar negeri seperti Sri Lanka, India, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru. Letusan Krakatau ini juga menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat sempat gelap selama dua hari karena debu vulkanis menutupi atmosfer.

Baca Juga: Aktifitas Erupsi Gunung Anak Krakatau Meningkat, BPBD Pandeglang Antisipasi Hal Ini

Lantas sekitar 44 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul Gunung Api yang dikenal dengan sebutan Anak Krakatau. Gunung ini masih aktif dan tinggi bertambah, pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI