Suara.com - Seorang penasihat Presiden Zelenskyy mengatakan menteri luar negeri dan pertahanan AS melakukan pembicaraan dengan pemimpin Ukraina. Sementara itu, Inggris sebut Rusia rencanakan referendum di Kherson.
Inggris: Rusia merencanakan 'referendum' di Kherson
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut Rusia sedang merencanakan "referendum bertahap di kota selatan Kherson yang bertujuan untuk membenarkan pendudukannya.
"Pernyataan sejalan dengan penilaian serupa oleh Ukraina yang memperingatkan Rusia atas rencana referendum palsu untuk mengambil alih wilayah pendudukan di selatan negara itu. Pada 2014, Rusia mengadakan referendum palsu di Krimea yang secara retrospektif membenarkan pencaplokannya atas wilayah tersebut.
Baca Juga: Perang Ukraina: Warga Ukraina Ditinggal Mati Istri dan Bayinya
Rusia bisa menggunakan referendum untuk mendeklarasikan apa yang disebut Republik Rakyat Kherson mirip dengan republik yang dideklarasikan sendiri di Luhansk dan Donetsk.
Intelijen militer Inggris menyoroti fakta pemilihan domestik Rusia telah dilanda tuduhan kecurangan dan melihat politisi oposisi terkemuka dihalangi untuk mencalonkan diri.
Zelenskyy bertemu Blinken dan Austin di Kyiv
Seorang penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (24/04) mengatakan, bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bertemu dengan pemimpin Ukraina di Kyiv.
Penasihatnya, Oleksiy Arestovych dalam sebuah wawancara pada Minggu (24/04) malam mengatakan, pembicaraan sedang berlangsung "sekarang".
Baca Juga: Perang Ukraina dan Tindakan Pasukan Rusia: Kami Dijadikan Tameng Manusia
Perjalanan dua anggota kabinet utama Presiden Joe Biden dirahasiakan. Gedung Putih belum mengonfirmasi kunjungan apa pun.
Zelenskyy sebelumnya mengatakan, dia "mengharapkan hal-hal khusus dan senjata khusus" dari para pemimpin dunia yang datang ke negara itu.
Dia menyebut akan meminta Blinken dan Austin persenjataan yang lebih kuat pada momen pembicaraan mereka.
PBB: Hampir 5,2 juta warga Ukraina jadi pengungsi
Badan pengungsi PBB mengatakan 5.186.744 warga Ukraina telah menyelamatkan diri sejak invasi Rusia dimulai.
Pada Sabtu (23/04), angkanya meningkat 23.058 orang. Pada April 2022, lebih dari 1.151.000 penduduk meninggalkan Ukraina.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi di Twitter mencuitkan bahwa Paskah Ortodoks kali ini "akan menjadi hari lain dari ketakutan, kesedihan, kehilangan, dan perpisahan dari orang-orang terkasih, karena perang terus berkecamuk tanpa ampun."
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) memperkirakan lebih dari 7,7 juta orang menjadi pengungsi internal di Ukraina. rw/ha (AFP, AP, dpa, Reuters)