Suara.com - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengirim bantuan untuk korban kebakaran di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Apalagi, saat ini sudah menjelang Hari Raya Idul Fitri.
William mengatakan Hari Raya Idul Fitri seharusnya menjadi momen perayaan yang penuh suka cita bagi masyarakat. Namun, pedagang dan pemilik rumah di pasar Gembrong malah terkena musibah ini.
Karena itu, ia tak ingin nantinya karena kebakaran ini, masyarakat terdampak kebakaran yang seharusnya merakayakan Idul Fitri semakin terbebani karena tak ada bantuan dari Pemerintah.
“Sebentar lagi sudah Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan. Jadi kami meminta pada Pemprov DKI segera berikan bantuan pada masyarakat dan pedagang yang terdampak. Jangan terlambat. Jangan di tunda-tunda. Kita ingin merayakan bersama-sama,” ujar William kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Baca Juga: Pasar Gembrong Terbakar, PSI: Kok Kebakaran Terus Berulang Padahal Jakarta Belum Musim Kemarau?
William juga menyoroti naiknya jumlah kebakaran di tahun ini. Dari Januari hingga 12 April 2022 sudah 450 kejadian kebakaran terjadi di Jakarta.
Kondisi ini disebutnya menunjukan saat ini ibu kota sedang dalam kondisi darurat kebakaran.
Apalagi, saat ini Jakarta belum memasuki musim kemarau. Tidak seharusnya kebakaran terjadi begitu banyak dalam waktu singkat.
"Padahal, tahun lalu masih 370 kejadian. Kami heran. Kok kebakaran ini terus berulang dalam waktu yang singkat? Padahal Jakarta belum masuk musim kemarau,” jelas William.
Karena itu, William meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera cek ulang keamanan gedung. Apalagi, kejadian di Pasar Gembrong ini bukan kebakaran pertama kali di lokasi yang sama.
“Coba dicek, apakah mereka sudah ada hidran, sprinkler, dan APAR? Lalu apakah berfungsi dengan optimal? Pasar Gembrong ini sudah pernah terbakar di 2015 dan 2017. Berulang loh ini. Ditempat yang sama," tuturnya.
Ia juga meminta agar Gubernur Anies Baswedan segera menuntaskan Peratutan Gubernur terkait relawan kebakaran.
"Segera tuntaskan penyusunan Peraturan Gubernur terkait Pembentukan Relawan Kebakaran di tingkat RT. Jadi relawan ini nantinya diharapkan dapat memberikan tindakan awal pemadaman, sebelum Damkar datang ke lokasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan pertokoan, ludes terbakar di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022) malam.
Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, luas area terbakar sekitar 1.200 meter persegi.
"Objek terbakar 400 bangunan terdiri dari rumah dan pertokoan di RT 2, 3, 4, 5 dan 6 RW 01," kata Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Menurut dia, akibat peristiwa kebakaran itu kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. Kebakaran tersebut diduga terjadi karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga.
"Pemilik rumah teriak terjadi kebakaran dan warga berusaha memadamkan api, namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitarnya karena bangunan sekitar terbuat dari kayu," ujar Gatot.
Dia menambahkan pihaknya pertama kali mendapat laporan kebakaran itu sekitar pukul 21.06 WIB.
Sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dengan 130 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Luasnya area yang terbakar membuat proses pemadaman berlangsung lama.
"Awal pemadaman tadi pukul 21.17 WIB dan pukul 04.30 WIB masih dalam proses pendinginan," kata Gatot.