"Eh, Pak, lihat ini lho, B-13," lanjut pemilik rumah sambil menunjuk pelat blok rumahnya. "Terus saya harus gimana? Saya harus nerima?"
Perdebatan sengit itulah yang kemudian menjadi viral di media sosial. Publik mengaku resah dengan pemaksaan itu, apalagi karena penampilan sang driver yang disebut seperti setengah tidak sadar. Banyak juga yang cemas kalau pemaksaan tersebut adalah modus baru yang berpotensi merugikan penerima paket.
Belakangan kasus ini bahkan sampai ke pihak kepolisian dan sudah diklarifikasi. Dilansir dari akun Instagram @surabayakabarmetro, sang driver ojek online mengaku bahwa dirinya mendapat orderan fiktif.
"Diketahui, pria yang beratribut ojol itu berinisial MA warga Kelurahan Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya," terang @surabayakabarmetro.

Didampingi pihak Polrestabes Surabaya, MA menegaskan bahwa dirinya driver ojek online resmi. "Dan saya mendapat order fiktif dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya," tegasnya menambahkan.
"Saya minta maaf atas perilaku saya kepada pelapor, bahwa saya benar-benar khilaf atas perilaku saya yang kemarin tanggal 20, saya sudah menerima pesan kalau itu order fiktif," sambungnya.
Pernyataan yang sama juga ditegaskan kembali oleh pihak Satintelkam Polrestabes Surabaya. "Video viral di Argosari, itu bukan penipuan atau modus lainnya karena memang itu order fiktif," tuturnya.
Satintelkam Polrestabes Surabaya juga mengaku telah mengklarifikasi ke pihak ojek online yang bersangkutan, yakni Grab. "Bahwasanya mas MA driver," pungkasnya.
Untuk video perdebatan driver ojek online dan customer-nya dapat disaksikan di sini. Sementara untuk video klarifikasi sang driver bersama Polrestabes Surabaya bisa ditonton di sini.