Suara.com - Niat membayar fidyah wajib dibaca ketika kita hendak membayarkan fidyah untuk orang-orang yang wajib membayar fidyah. Arti penting fidyah berfungsi sebagai tebusan atas nilai puasa yang tidak dapat dilaksanakan.
Dalam syariat, fidyah berarti denda yang wajib dibayarkan oleh siapa saja yang meningalkan kewajiban puasa atau melakukan larangan. Lantas, bagaimana tata cara membayar fidyah dan seperti apa niatnya?
Mari kita fokus mempelajari niat membayar fidyah dan tata caranya di bawah ini.
Niat Membayar Fidyah
Baca Juga: Begini Cara Membayar Fidyah Bagi yang Tidak Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Salah Sasaran!
Dikutip dari islam.nu.or.id, niat membayar fidyah dibedakan berdasakan kategori orang yang wajib membayar fidyah. Berikut bacaan niat masing-masing sesuai kategorinya.
1. Niat membayar fidyah untuk orang yang sakit keras dan tua renta
Untuk mereka yang mengalami sakit keras sampai dipastikan tidak dapat sembuh dan tua renta sampai tidak bisa melaksanakan puasa, harus membayar fidyah dengan membaca niat membayar fidyah berikut ini ketika melaksanakannya.
“Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardlu karena Allah.”
2. Niat membayar fidyah untuk wanita hamil atau sedang menyusui
Baca Juga: Apa Itu Fidyah Puasa Ramadhan, Kriteria yang Wajib Bayar, Perhitungan dan Cara Membayarnya
Untuk wanita hamil atau sedang menyusui, puasa dikhawatirkan bisa mempengaruhi perkembangan bayi, maka dia diwajibkan membayar fidyah sebagai pengganti amal ibadah puasa yang tak dapat dilaksanakannya. Adapun contoh niat membayar fidyah untuk wanita hamil atau sedang menyusuai adalah sebagai berikut:
“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anaku, fardlu karena Allah.”
3. Niat membayar fidyah puasa orang yang sudah meninggal
Membayar fidyah untuk orang yang sudah meninggal dapat dilakukan oleh wali atau ahli waris. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:
“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan puasa Ramadhan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya), fardlu karena Allah”.
4. Niat membayar fidyah karena terlambat mengqadha puasa Ramadhan
Kita juga wajib membayar fidyah jika terlambat mengqaddha puasa Ramadhan. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:
“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadhan, fardlu karena Allah”.
Tata Cara Membaca Niat Fidyah
Niat Fidyah dapat dibaca ketika hendak menyerakan fidyah kepada fakir/miskin. Saat memberikan fidyah yang berupa beras atau makanan pokok lainnya hendak ditunaikan sebagai fidyah melalui niat menyalurkan fidyah. Adapun jumlah fidyah yang harus dibayarkan ditentukan sebagai berikut:
Jenis harta yang dapat digunakan untuk membayar fidyah harus memenuhi syarat sebagai makanan pokok daerah setempat. Nilainya bisa dinominalkan ke dalam bentuk uang. Nilai nominal uangnya pun harus setara dengan makanan yang dijelaskan dalam nash Al-Qur'an atau hadits.
Dilansir dari islam.nu.or.id, dijelakan bahwa cara menunaikan fidyah dengan uang versi Hanafiyyah ialah seberat satu sha’ (3,8 kg atau 3,25 kg) per hari puasa yang tidak dilaksanakan, selebihnya berlaku kelipatan puasa yang ditinggalkan.
Apabila memakai nominal harga gandum, maka menjadi seberat setengah sha’ (1,9 kg atau 1,625 kg) per hari puasa yang tidak dilaksanakan, selebihnya berlaku kelipatan puasa yang ditinggalkan. Jumlah tersebut dikonversikan ke dalam nilai rupiah sesuai dengan harga yang berlaku.
Demikian itu penjelasan niat membayar fidyah dan sekaligus tata caranya. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh