Suara.com - Kondisi terkini sejumlah korban luka peristiwa ambruknya minimarket Alfamart di Jalan Ahmad Yani Km 14 Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan terus membaik. Hal ini diungkapkan oleh pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Banjarbaru.
Pihak rumah sakit menjelaskan tiga korban dari insiden itu kondisinya sudah stabil dan membaik. Mereka sedang menjalani masa pemulihan, serta menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait rencana pulang.
"Untuk tiga orang korban dari karyawan Alfamart di rumah sakit kami, alhamdulillah kondisinya stabil semua," kata Nana selaku Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Banjarbaru, Sabtu (23/4/2022).
"Sekarang masih menunggu hasil visite dokter untuk rencana pemulangan pasien," lanjutnya.
Baca Juga: Korban Alfamart Ambruk di Gambut Dapat Santunan, Nilainya dari Rp 5 Juta Sampai Rp 50 Juta
Sementara itu, Branch Manager Alfamart Banjarmasin Supriyanto dan Goverment Relation Fathurrahman telah mengunjungi satu persatu rumah duka, dan korban luka yang masih dirawat di rumah sakit.
Santunan pun telah diserahkan dengan nominal Rp5 juta hingga Rp25 juta untuk korban luka-luka. Sedangkan bagi lima korban meninggal dunia, keluarga atau ahli waris diberikan santunan sebesar Rp50 juta.
Selain santunan, Alfamart juga menyatakan tetap bertanggung jawab penuh terhadap delapan korban. Untuk korban luka-luka, maka akan ditanggung biaya perawatan selama di rumah sakit.
Sedangkan korban meninggal dunia, Alfamart menanggung biaya sejak pemulasaran, ambulans jenazah, penguburan dan biaya-biaya lainnya.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan, perusahaan sangat berduka atas musibah tersebut. Tidak hanya untuk korban dari karyawan Alfamart, tapi juga untuk konsumen yang sedang berbelanja di toko.
Baca Juga: Ahli Kontruksi Ini Beberkan Fakta Penyebab Ambruknya Alfamart di Gambut
"Kami fokus membantu korban dulu, seperti biaya perawatan di rumah sakit, santunan dan proses-proses lain. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," ucapnya.
Lokasi puing reruntuhan hingga kini belum dibersihkan karena menunggu hasil pemeriksaan sampel Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Surabaya, terkait proses penyelidikan yang dilakukan Satuan Reskrim Polres Banjar. [ANTARA]