Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik angkat bicara soal rencana Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Ia mengaku tidak setuju jika stadion kandang Persija Jakarta itu dipakai untuk May Day.
Pasalnya, kata Taufik, seharusnya JIS diresmikan dulu dalam acara grand launching oleh Gubernur Anies Baswedan. Karena itu sebelum acara ini, tidak seharusnya JIS dipinjamkan untuk agenda lain.
“Semestinya ada tata cara menggunakan JIS. Bulan Mei kan JIS belum diresmikan, sebelum diresmikan saya rasa enggak ya,” ucap Taufik saat dikonfirmasi, Minggu (24/4/2022).
Ia juga menyarankan perayaan May Day dilakukan di tempat lain. Menurutnya peringatan Hari Buruh bisa dilakukan di banyak tempat selain di JIS.
Baca Juga: Anies Resmikan Tebet Eco Park, Masyarakat Bisa Nikmati Alam di Tengah Kota Jakarta
“Masalahnya kan JIS-nya ketentuannya membolehkan atau tidak. Itu harus kami pelajari dulu,” jelasnya.
Mengenai waktu penyelenggaraan grand launching, Taufik menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaksanakannya pada bulan Juni mendatang.
“Menurut saya awal Juni lah. Hadiah ulang tahun Jakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) untuk memperingati Hari Buruh atau May Day 1 Mei 2022 nanti. Lokasi ini masih menjadi salah satu opsi bersama dengan Istora Senayan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum mendapatkan informasi ini. Ia akan lebih dulu memastikan ada permintaan menggunakan stadion kandang Persija Jakarta ini atau tidak.
Baca Juga: 1 Mei Hari Apa? Bukan Libur Nasional Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2022, Tapi Hari Buruh
"Saya baru tahu informasi nya. belum ada saya tahu sampe hari ini, surat masuk yang kami terima," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Menurut Riza, JIS memang dibuat tidak hanya untuk pertandingan sepak bola saja, melainkan kegiatan lain yang tergolong positif. Karena itu, ia mengaku akan mempelajarinya lebih dulu jika ada permintaan tersebut.
"Kita nanti akan pelajari ya. Akan pelajari setiap permintaan dan permohonan dari masyarakat apapun kepentingannya kita akan pelajari kembali, apakah mungkin atau tidak," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya juga akan mempertimbangkan faktor lainnya dalam aksi May Day yang selalu dihadiri banyak orang. Ia khawatir nantinya akan jika pesertanya membludak akan berimbas pada keamanan masyarakat.
"Kita khawatir kalau ada pengumpulan masa yang banyak yang berlebihan, itu dapat mengganggu pelayanan oublik, mengganggu ketertiban, dan takut disusupi oleh kepentingan lainnya. Kita harus jaga ya," pungkasnya.