Dubes RI di Khartoum Cerita Kebiasaan Unik Warga Sudan Saat Berbuka Puasa, Ada yang Sampai Hentikan Kendaraan

Minggu, 24 April 2022 | 05:00 WIB
Dubes RI di Khartoum Cerita Kebiasaan Unik Warga Sudan Saat Berbuka Puasa, Ada yang Sampai Hentikan Kendaraan
Duta Besar RI di Khartoum, Sunarko membagikan cerita soal tradisi unik warga Sudan saat berbuka puasa, Sabtu (23/4/2022). (Dokumen Sunarko).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar RI di Khartoum, Sunarko membagikan cerita serta pengalaman soal tradisi unik masyarakat Sudan selama bulan Ramadan. Menurutnya, masyarakat Sudan gemar berbuka puasa di ruang terbuka dan tidak sungkan mengajak orang lain untuk ikut menikmatinya.

Hal tersebut disampaikan Sunarko dalam webinar Spesial Ramadan, bertajuk: Perkembangan Budaya Masyarakat Sudan serta Hikmahnya Bagi Umat Islam Nusantara".

"Masyarakat Sudan dikenal sangat religius, sederhana dan memiliki jiwa sosial, semangat kedermawanan dan tradisi berbagi yang sangat tinggi," kata Sunarko dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Sabtu (23/4/2022).

Setiap sore jelang waktu magrib, di tengah udara panas dan suhu berkisar 42 derajat celcius, warga mulai ramai bersiap menggelar tikar di jalan dan menyiapkan hidangan buka puasa sekedarnya dan secukupnya dengan menu sederhana.

Baca Juga: Waktu Berbuka Puasa di Batam, Bintan dan Tanjungpinang Hari Ini 21 Ramadhan 1443H

Tidak hanya menyiapkan hidangan dan makanan untuk buka bersama keluarga, mereka juga mengajak, mengundang dan "memaksa" siapa saja yang kebetulan melintas dan lewat di jalan untuk bergabung, berbuka bersama dan menikmati hidangan iftar yang sudah disiapkan.

Pemandangan unik dan menarik ini dapat disaksikan setiap sore jelang waktu buka puasa, di mana segerombolan anak muda beramai-ramai turun ke jalan, melambai-lambaikan tangan, menghentikan setiap kendaraan yang melintas, lalu meminta pengemudi dan penumpang turun.

Sunarko menekankan kalau aksi tersebut tidak perlu dikhawatirkan sebab mereka bermaksud untuk mengundang dan mengajak simpatik untuk berbuka puasa bersama bagi siapa saja, termasuk warga asing dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Sudan.

Menurutnya hal tersebut menjadi ungkapan dan wujud kebersamaan dan semangat ingin berbagi yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sudan, terlebih di bulan Ramadan.

"Dalam keterbatasan dan kekurangan serta dengan kesederhanaan, tidak menyurutkan dan menghalangi masyarakat Sudan untuk terus menebar kebaikan dan saling berbagi dengan sesama", pungkasnya.

Baca Juga: Jadwal Berbuka Puasa di Pekanbaru dan Dumai Hari Ini 23 April 2022

Dalam kesempatan yang sama, Sunarko juga menyampaikan perkembangan hubungan dan kerjasama Indonesia-Sudan yang telah terjalin erat dan kokoh selama 62 tahun. Hubungan kesejarahan Indonesia dan Sudan bahkan telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan dengan datangnya ulama asal Sudan Syech Ahmad Surkati pada 1911 yang turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan mendirikan Yayasan al-Irsyad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI