Suara.com - Kasus dugaan mafia minyak goreng tengah menjadi perhatian publik. Kasus tersebut menyeret nama Kaesang Pangarep dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Salah satu tersangka mafia minyak goreng tersebut ialah komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor (MPT).
Rupanya, perusahaan tersebut menjadi sponsor klub sepak bola Persis Solo milik Kaesang Pangarep.
Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi turut meminta Kejaksaan Agung untuk memanggil Kaesang.
Meski pada akhirnya, Kaesang memutuskan hubungan kerja sama dengan Wilmar.
"Kalau tidak terbongkar jalan terus," kata Muslim Arbi, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Sabtu (23/4/2022).
Kaesang Pangarep dinilai perlu dilakukan pemeriksaaan karena sponsor dari Wilmar.
"Kejagung harus berani panggil Kaesang dan bekukan Persis Solo. Karena ini sudah jelas bukti KKN," tandasnya.
Tak hanya itu, Muslim Arbi juga meminta Kejagung untuk memanggil Luhut.
Pasalnya beredar foto Luhut bersama dengan Master Parulian.
"Kasus ini patut diduga sebagai bukti kuat persoalan KKN antara anak-anak Jokowi, Luhut, dan kalangan swasta (PT Wilmar Nabati Indonesia)," ujarnya.
Sebelumnya, Jubir Menko Marves Jodi Mahardi membantah foto yang beredar tersebut.
"Foto sama temen kan biasa. Ada kader (partai) demokrat yang berkomentar mengaitkan dengan kasusnya, padahal Pak Luhut foto bareng kader kader Demokrat juga ada kok. Kalau teman ya teman aja," ujar Jodi.
Selain itu, Jodi mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mendukung proses penyidikan kasus mafia minyak goreng.