Kremlin: Antara Kekuasaan, Tirani, dan Mitos

Sabtu, 23 April 2022 | 09:47 WIB
Kremlin: Antara Kekuasaan, Tirani, dan Mitos
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat kekuasaan, tempat tinggal penguasa, dan jantungnya budaya Rusia. Di sepanjang masa, Kremlin adalah tempat penguasa Moskow putuskan arah politiknya. Namun, juga lebih dari sekadar markas besarnya penguasa Rusia.

Kremlin yang bentengnya dihiasi lapisan timah putih, berdiri megah di tepi sungai Moskva. Tepat di seberangnya, dibatasi Lapangan Merah yang terkenal, dan ada Katedral St. Basil dengan kubah keemasannya yang ikonis.

Ansambel bangunan ini, tidak sekadar menunjukkan citra megah. Namun, di sinilah juga sejak bebeberapa abad silam, diputuskan politik Rusia. Kremlin adalah titik kristalisasi sejarah sekaligus pusat kekuasaan Rusia.

Dari mulai "Ivan the Terrible" yang merupakan Tsar pertama, Stalin, hingga sekarang Presiden Vladimir Putin, semua penguasa puncak ini memerintah dari Kremlin.

"Kremlin adalah perwujudan dari Rusia," ujar sejarawan Inggris, Catherine Merridale. "Itu simbol kekuasaan negara."

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menerima para tamunya, menjelang perang di Ukraina, dunia menyaksikan sebuah pertunjukan spektakuler.

Presiden Prancis Emanuel Macron atau Kanselir Jerman Olaf Scholz duduk bersama Putin di sebuah meja berbentuk oval yang sangat besar.

Masing-masing pemimpin duduk di ujung meja yang jaraknya sangat jauh.

Sebuah demonstrasi kekuasaan? Atau sebuah tindak pengamanan dari penularan infeksi COVID-19? Kremlin menjaga jarak dengan para tamunya.

Baca Juga: Kehadiran Rusia di G20 Ditolak Sejumlah Negara, Kremlin Tegaskan Indonesia Sebagai Tuan Rumah

"Hal ini cocok dengan karakter Kremlin," kata Merridale. Sangat mempesona dan juga teater megah, kata sejarawan Inggris itu dalam wawancara dengan harian Jerman, Süddeutsche Zeitung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI