Suara.com - Pada peringatan Hari Bumi Sedunia, Google Doodle menampilkan foto timelapse gunung Kilimanjaro, Tanzania dari tahun 1986 hingga tahun 2020. Google Doodle menggunakan foto tersebut dengan maksud menunjukkan dampak dan proses terjadinya perubahan iklim yang ada di bumi.
Namun foto di Google Doodle itu hanya memperlihatkan sedikit saja. Belum ada penjelasan rinci terkait proses terjadinya perubahan iklim yang berbahaya bagi umat manusia. Maka dari itu, Anda perlu menyimak informasi berikut.
Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), perubahan iklim merupakan perubahan signifikan iklim, suhu dan curah hujan mulai dari dasawarsa hingga jutaan tahun.
Perubahan iklim ini terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida, metana, nitrogen dan lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Gas rumah kaca ini dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap keadaan stabil. Meski demikian gas rumah kaca dapat meningkat dan membuat lapisan atmosfer semakin tebal yang menyebabkan sejumlah panas di bumi terperangkap di atmosfer.
Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global berasal dari berbagai faktor yang berdampak baik maupun buruk bagi manusia. Lantas bagaimana proses terjadinya perubahan iklim ini? Simak ulasannya berikut ini.
1. Efek Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Gas rumah kaca ini disebabkan dari berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil dan perubahan penggunaan lahan.
Gas rumah kaca berdampak penebalan lapisan atmosfer bumi karena panas bumi yang terperangkap di sana. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu bumi yang disebut pemanasan global.
Baca Juga: Hari Bumi 2022, Google Doodle Tunjukkan 4 Dampak Perubahan Iklim di Bumi
2. Peningkatan Emisi
BERITA TERKAIT
ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
10 April 2025 | 16:53 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI