Suara.com - Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan mempunyai manfaat atau keutamaan besar. Itikaf ini salah satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW.
Pada saat beritikaf, seseorang bisa membaca berbagai kalimat zikir seperti tahlil, takbir, tahmid, membaca al Quran, membaca buku dan mengkaji ilmu keislaman, dan lain-lain.
Rasulullah SAW memberikan teladan bagi umatnya untuk menjalankan amalan itikaf 10 hari terakhir Ramadhan.
Sehingga tak mengherankan bila ada banyak umat Islam banyak melakukan itikaf di masjid-masjid selama Ramadhan untuk meraih berbagai keutamaannya.
Baca Juga: Cara Perempuan Haid Beribadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022
Dikutip dari Ayo Cirebon, Syaikh Muhammad bin Qasim al-Ghazi dalam karyanya Fath al-Qarib al-Mujib menjelaskan, itikaf berarti berdiam diri di masjid dengan sifat tertentu.
Itikaf hukumnya sunnah dan waktunya boleh dilakukan kapan saja.
Rasulullah SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam kitab Al-adzkar An-Nawawi karya Syekh Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, setidaknya ada 4 keutamaan yang didapatkan umat Islam jika beritikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
1. Itikaf dapat menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara shalat sunnah dan berzikir di masjid.
Baca Juga: Amalan-amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW di Malam Lailatul Qadar
2. Itikaf 10 hari terakhir Ramadhan juga dapat didoakan malaikat agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
3. Itikaf juga dapat menjauhkan dari api neraka.
4. Umat Islam yang melakukan itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan dapat diampuni segala dosanya, dibangunkan istana di surga, dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.