Wali Kota Surabaya Resmi Luncurkan Program Padat Karya Dandan Omah untuk Dongkrak Ekonomi Rakyat

Jum'at, 22 April 2022 | 09:59 WIB
Wali Kota Surabaya Resmi Luncurkan Program Padat Karya Dandan Omah untuk Dongkrak Ekonomi Rakyat
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat mengunjungi rumah warga. (Dok: Pemkot Surabaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dandan Omah, yang merupakan bagian dari program padat karya resmi diluncurkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, 31 Maret 2022. Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) berbasis padat karya tersebut diharapkan menjadi stimulan dan mendongkrak ekonomi kerakyatan pada 154 kelurahan se-Surabaya.

Pada tahun 2022, Dandan Omah menyasar 800 Rutilahu, yang lokasinya tersebar di 154 kelurahan Surabaya. Semua unit itu merupakan sebagian dari 3.450 jumlah total usulan RT/RW yang disampaikan melalui kelurahan dan kecamatan.

Pekerjaan Dandan Omah ini melibatkan Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR), atau pekerja yang berasal dari warga sekitar. Setiap satu unit rumah yang dibedah, dikerjakan oleh 4 pekerja, dengan estimasi pekerjaan selama 20 hari. Sedangkan untuk anggaran pada tiap unit rumah itu sebesar Rp35 juta.

"Tahun 2022 ini Dandan Omah menyasar 800 unit rumah. Sementara untuk sisanya Insyaallah di tahun depan akan kita selesaikan semuanya," kata Eri Cahyadi.

Salah satu rumah warga. (Dok: Pemkot Surabaya)
Salah satu rumah warga. (Dok: Pemkot Surabaya)

Program Dandan Omah di Kota Surabaya bisa dibilang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pasalnya, program padat karya di Kota Pahlawan ini mampu menyerap 3.200 tenaga kerja yang merupakan warga di wilayah sekitar. Bahkan pula melibatkan 154 toko galangan di kelurahan masing-masing dengan dana berputar mencapai Rp 28 miliar.

Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, pada tahun 2022, Pemkot Surabaya lebih memprioritaskan kebijakan-kebijakan untuk perbaikan pembangunan sumber daya manusia dan kepentingan masyarakat. Sebab menurutnya, Surabaya akan menjadi kota hebat, apabila masyarakatnya sudah sejahtera.

"Surabaya ini adalah ekonomi kerakyatan. Maka uang itu dari Surabaya, berputar di Surabaya dan untuk orang Surabaya," jelas Wali Kota Eri Cahyadi.

Makanya, ia juga kembali mengingatkan kepada camat dan lurah agar jangan sampai ada warga yang rumahnya tidak layak namun tidak dilaporkan. Sebab menurutnya, anggaran pemkot itu akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk kesejahteraan rakyat daripada dibuat membangun bangunan yang monumental.

"Karena buat saya itu jauh lebih penting dan jauh lebih berharga. Dari pada saya membangun sesuatu (monumental) yang tidak ada manfaatnya buat umat warga Surabaya," jelas dia.

Baca Juga: Masuk Lokasi Kebakaran di Tunjungan Plaza, Eri Cahyadi Lemas Sesak Napas, Sampai Dibantu Medis

Anah Janah merupakan satu dari 800 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) penerima intervensi Dandan Omah tahun 2022. Ia mengaku, sudah tiga tahun lamanya menunggu rumahnya diperbaiki. Itu terhitung sejak tahun 2019, rumah Anah yang berada di Jalan Kedung Rukem IV/32B, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari mulai diajukan program Rutilahu. Namun, karena pandemi, anggaran program itu harus dirasionalisasi dan baru direalisasi tahun 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI