Suara.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, ada 3 proyeksi yang bakal menjadi acuan dasar untuk mewujudkan Kabupaten Mojokerto smart city. Yakni smart goverment, smart living serta smart environment.
"Smart goverment sudah dilaksanakan dalam bentuk sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Kami ingin menyempurnakan SPBE kami dalam rangka memberi pelayanan lebih cepat, transparan dan akuntabel," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemkab Mojokerto kini tengah berupaya untuk mewujudkan Kabupaten Mojokerto Smart City dan langkah awal yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU bersama Kementrian Kominfo dengan 50 daerah lain di Indonesia, Kamis (20/4/2022). Dimana kerja sama itu akan menyusun masterplan atau desain utuh program smart city di Kabupaten Mojokerto nantinya.
Baca Juga: Mengaku Sudah Menolak, Randy Bagus Berdalih Hubungan Badan Atas Permintaan Novia Widyasari
"Kami ingin Kabupaten Mojokerto benar-benar menjadi smart city. Kehadiran Kementerian Kominfo membantu kami menyiapkan masterplan," kata Ikfina.
Kemudian Ikfina ingin Mojokerto menjadi kota smart living, ia berkeinginan menjadikan Kabupaten Mojokerto menjadi hunian yang aman, nyaman dan layak bagi masyarakat. Keamanan dan kenyamanan itu salah satunya telah dibentuknya layanan call center darurat 112.
Sedangkan yang ketiga lanjut Ikfina, yakni smart environment. Ikfina berharap semua lingkungan di Kabupaten Mojokerto menjadi hijau dan bersih sehingga mendukung kualitas kehidupan masyarakat.
"Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengawasi kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan," jelas Ikfina.
Sejauh ini, pemanfaatan teknologi digital kata Ikfina sudah sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat. Ia mencontohkan penggunaan aplikasi sinergismart yang difungsikan dalam pengawasan distribusi minyak goreng.
Baca Juga: Randy Bagus Sasongko Menangis Serta Mewek Berkukuh Tak Bersalah dan Minta Dibebaskan
Masyarakat pelaku UMKM tidak perlu lagi mengantre hingga berjam-jam untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah. Lantaran proses pemesanan bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut serta mengurangi adanya kecurangan dalam pendistribusian.
"Jika semua data terkoneksi, kami bisa tahu kebutuhan minyak goreng di masyarakat dalam setahun. Dengan digitalisasi kita tahu data real di lapangan sehingga kami bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan," ungkap Ikfina.
Ikfina pun berkomitmen akan memfasilitasi terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang smart city. Kendati dibutuhkan keseriusan dan anggaran yang tidak sedikit akan tetapi Ikfina memastikan akan dilakukan secara bertahap.
"Meskipun ini tidak mudah kita harus belajar keras, harus membangun infrastruktur digital, kita harus berkomitmen bagaimana sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan konvensional kita. Kita berupaya untuk selalu lebih baik," tukas Ikfina.