Suara.com - Cara perempuan haid beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan 2022, bagaimana caranya? Sebab dalam 10 hari terakhir ramadhan menyimpan banyak keutamaan, di antaranya ada malam lailatul qadar.
Dalam Ramadhan, 10 hari Ramadhan merupakan momen berburu pahala dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Malam Lailatul Qadar kemungkinan besar turun di 10 hari terakhir Ramadhan, meskipun kapan waktu turunnya Lailatul Qadar ini sepenuhnya adalah rahasia Allah.
Dalam mencari malam lailatul qadar, kita disarankan untuk itikaf di masjid. Ini juga kesempatan menjemput malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: KPKNL Mataram Tunda Lelang Merchandise Pembalap MotoGP Sampai Waktu yang Belum Ditentukan
Lalu bagaimana dengan perempuan haid? Apakah bisa beribadah untuk mencari lailaltul qadar?
Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI), Ustaz Athian Ali, mengatakan, persoalan itu sering menjadi bahan pertanyaan jamaah ibu-ibu pengajian di tempat beliau memberi ceramah.
“Saya sering ditanya ibu-ibu pengajian, bagaimana kalau pada sepuluh malam terakhir Ramadhan itu sedang haid. Siangnya tidak shaum, malamnya tidak tarawih, tidak sholat, tidak tadarus, juga tidak iktikaf. Apa yang bisa mereka dapat?” kisah Ustaz Athian dikutip dari AyoCirebon.
Dia mengatakan bahwa kebanyakan ulama tidak mengizinkan perempuan untuk melakukan iktikaf. Selanjutnya, bila perempuan itu iktikaf, dia tidak bisa membaca doa malam atau membaca al Quran.
Sebagian ulama melarang wanita yang sedang haid untuk menyentuh mushaf al Quran.
Baca Juga: Industri Rumahan Mukena di Banjar Banjir Pesanan Setelah Dua Tahun Gigit Jari
Tapi, kata Ustaz Athian, bukan berarti Islam mengurangi peluang perempuan masuk surga. Sebabnya, masih banyak kesempatan lain untuk beribadah.
Perempuan haid mungkin tidak mendapatkan Lailatul Qadar melalui iktikaf atau shalat, tetapi dia bisa melakukan ibadah lainnya. Katakanlah, bersedekah, memberi makan orang miskin atau anak yatim.
Ustaz Athian berpendapat bahwa apa yang dilakukan seorang perempuan haid tersebut dapat membiarkan orang miskin kelaparan.
Selain itu, istri yang sedang haid juga bisa menjenguk tetangga yang sakit atau menyiapkan iktikaf untuk suaminya seperti yang dilakukan Aisyah.
“Ibadah jangan diartikan sempit. Saya kira itu perbuatan yang sangat mulia dan bisa dilakukan oleh seorang wanita yang sedang haid. Lailatul Qadar itu sejak maghrib sampai subuh. Jadi dia bisa berbuat kebaikan apa saja selama itu,” kata Ustaz Athian.