Suara.com - Tak lama lagi seluruh umat muslim di dunia akan mengakhiri puasa Ramadhan dan menuju ke Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Pada peringatan Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk menunaikan ibadah sholat Ied yang banyak diselenggarakan baik di Musholla maupun Masjid. Berikut ini contoh khutbah Idul Fitri 2022.
Setelah melaksanakan sholat Ied sebanyak 2 rakaat, jamaah sholat akan mendengarkan khutbah Idul Fitri yang merupakan rangkaian sholat Ied. Seperti apa contoh khutbah Idul Fitri 2022?
Kali ini Suara.com akan mengulas contoh Khutbah Idul Fitri dengan tema mempererat persaudaraan Islam yang dirangkum dari ceramah KH. Arwani Faisal (Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNU) yang dikutip dari NU Online. Simak contoh khutbahnya berikut ini.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Baca Juga: Cara Membuat Kartu Ucapan Idul Fitri di Aplikasi Canva, Mudah Banget!
Alhamdulillah kita dapat bersua pada pagi yang berbahagia ini dengan penuh rasa persaudaraan dan penuh rasa kekhusyukan. Kita menunaikan ibadah sholat Idul Fitri untuk mengagungkan dan mensyukuri berbagai nikmat Allah.
Oleh karenanya, mari kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT dengan menjauhi segenap larangan-laranganNya dan meningkatkan ketaatan untuk menjalani perintah-perintah Allah dengan penuh keikhlasan.
Meski kita bersedih telah meninggalkan bulan Ramadhan yang mulia ini, kita mestinya bersyukur karena saudara kita akan segera berangkat menuju Makkah menunaikan panggilan Allah SWT. Bagi yang belum berkesempatan maka selayaknya tahun depan semoga kita juga mendapat panggilan dari Allah SWT.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Pada Idul Fitri ini mari kita saling memaafkan karena Ramadhan adalah bulan maghfirah atau bulan ampunan maka Ramadhan telah mengajarkan kepada kita untuk memaafkan. Jika Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Mengampuni, maka mestinya kita juga bisa memaafkan kepada saudara-saudara sesama muslim dan kepada para tetangga serta segenap kenalan dan relasi.
Baca Juga: Idul Fitri 2022 Berapa Hari Lagi? Hitung Mundur Hari Lebaran 1443 Hijriah
Memaafkan berarti kita memberi kelonggaran kepada mereka yang membutuhkan pertolongan kita. Dengan memberikan pertolongan, berarti kita memberikan pertolongan kepada diri sendiri. Sesuai sabda Rasulullah SAW: “Siapa pun yang memberikan mengentaskan kesulitan saudara muslimnya di dunia, maka Allah SWT akan mengentaskannya dari kesulitan di hari kiamat. Siapa pun yang meringankan beban saudara muslimnya, maka Allah SWT akan meringankan bebannya pada hari kiamat.”
Sabda Rasulullah SAW ini menegaskan kepada kita semestinya di antara sesama Muslim harus saling mendukung dan tolong-menolong dalam hal kebaikan di dunia. Baik urusan keduniaan maupun urusan keagamaan. Karena Allah hanya akan memberikan pertolongan kelak di akhirat kepada umatnya yang bersedia menaati perintahnya selama mereka hidup di dunia.
Saling memaafkan dan saling menolong merupakan sifat alami manusia karena manusia adalah makhluk sosial, namun setan dan hawa nafsulah yang menjadikan sifat dasar alamiah tersebut terkadang, bahkan seringkali terhambat kita laksanakan. Terkadang kebencian menjadikan kita enggan menolong orang lain. Padahal semestinya kita mampu menolong. Maka ini yang harus benar-benar dapat kita hindari. Kita harus memiliki jiwa besar untuk menolong rekan-rekan dan saudara-saudara seperjuangan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Ramadhan yang telah mengajarkan kepada kita untuk jujur, khusyu dan berjiwa besar, maka kita pun harus dapat menindak lanjuti hingga setelah Ramadhan meninggalkan kita.
Jika di antara kita menyimpan dendam, maka hendaklah ia dapat memulihkannya. Serahkan segalanya kepada Allah. Meski tidak menutup kemungkinan, dilanjutkannya urusan keadilan di mata hukum-hukum manusia. Meskipun kita telah disakiti orang, namun kita harus dapat memaafkannya. Namun tetapi tidak mesti hal ini menutup proses hukum untuk mengantisipasi terulangnya kesalahan yang sama secara sengaja.
Dan bila kita telah saling memaafkan, maka terasa kekuatan umat yang utuh. Jika kita telah memaafkan saudara kita, maka hadir rasa iba padanya, dan apabila ada yang menyakitinya, tentu kita akan membelanya. Demikianlah perintah Allah SWT kepada umat Islam. Persaudaraan di antara sesama mereka bagaikan sebuah tubuh yang apabila salah satu anggota tubuh ada yang disakiti, maka yang lain juga akan merasa sakit.
Selanjutnya, Allah SWT dan Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada kita untuk menutupi aib saudaranya, agak kelak aib kita pun akan ditutupi oleh Allah pada hari kiamat. Kita melindungi saudara kita yang lebih lemah sehingga Allah akan melindungi kita kelak di akhirat. Bahkan Allah menjanjikan perlindungan kepada seseorang yang berada di dalam perlindungan saudara muslimnya. Artinya perlindungan kita yang kuat kepada saudara-saudara yang lemah adalah laksana perlindungan Allah kepada hamba-Nya.
Ini sebagaimana sabda Nabi Rasulullah SAW: “Siapa pun yang yang menutupi aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah melindungi mereka yang sedang melindungi saudara muslimnya.”
Semoga Allah senantiasa mempertemukan kita di akhirat kelak dalam suasana persaudaraan yang membahagiakan dan semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung mendapatkan nikmat surga-Nya. Amin.
Demikian contoh khutbah Idul Fitri 2022 singkat dengan tema mempererat persaudaraan Islam.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat