"Kita nanti akan pelajari ya. Akan pelajari setiap permintaan dan permohonan dari masyarakat apapun kepentingannya kita akan pelajari kembali, apakah mungkin atau tidak," katanya.
Selain itu, ia juga menyatakan bakal mempertimbangkan faktor lainnya dalam aksi May Day yang selalu dihadiri banyak orang.
Sebab, ia khawatir nantinya jika pesertanya membludak akan berimbas pada keamanan masyarakat.
"Kita khawatir kalau ada pengumpulan masa yang banyak yang berlebihan, itu dapat mengganggu pelayanan oublik, mengganggu ketertiban, dan takut disusupi oleh kepentingan lainnya. Kita harus jaga ya," katanya.
Untuk diketahui, Presiden KSPI Said Iqbal berencana menggelar peringatan Hari Buruh tahun ini pada 14 Mei 2022 mendatang.
Ada dua tempat yang menjadi pilihan untuk mengumpulkan massa buruh dari KSPI yang diklaim hingga mencapai 150 orang.
Lokasi peringatan Hari Buruh tersebut di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) atau Jakarta International Stadium (JIS).
"Mayday akan digeser dari 1 Mei ke 14 Mei oleh para buruh dan elemen lainnya. Mayday akan dilakukan di Jakarta sebagai pusat. Rencananya di GBK atau Jakarta Internasional Stadium (JIS), [massa sekitar] 100 ribu sampai 150 ribu orang dari Jabodetabek," katanya.
Selain itu, elemen buruh juga akan menggelar aksi di depan Gedung DPR dan Istana Negara menyuarakan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Baca Juga: Buruh Mau Pinjam JIS untuk May Day, Wagub DKI Sarankan Ganti Demonstrasi Jadi Bersurat