Suara.com - Anggota DPR RI, Fadli Zon menyoroti penangkapan tersangka kasus dugaan suap ekspor minyak goreng. Salah satu tersangka merupakan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI, Indrasari Wisnu Wardhana.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Fadli Zon turut menyentil Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, setelah anak buahnya menjadi tersangka mafia minyak goreng.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi perlu mencari sosok lain yang lebih cakap untuk menjabat sebagai Mendag. Apalagi, kasus minyak goreng yang menjadi tanggung jawab Mendag Lutfi telah menyengsengsarakan rakyat.
"Ya menurut saya itu kan penilaian dari presiden kalau ada pembantu Presiden yang dianggap tidak cakap di dalam bidangnya," kata Fadli Zon, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga: Tutup Jalan di Tugu Jogja, ARB Desak Pemerintah Turunkan Harga Minyak, BBM hingga PPN
"Sebab hal ini meresahkan sebenarnya merugikan Presidenya sendiri, jadi seharusnya presiden mencari orang yang pas, lebih cocok dan lebih profesional untuk dapat menangani hal ini," lanjutnya.
Fadli turut membahas mengenai sikap pejabat di luar negeri, yang biasa akan mengundurkan diri begitu tersandung suatu masalah. Namun, ia menyebut kecil kemungkinan pejabat di Indonesia mundur.
"Kalau di luar negeri sih sudah mundur tapi kan kita di sini enggak ada istilah mundur gitu lho," sentil Fadli Zon.
Lebih lanjut, Politikus Partai Gerindra ini menilai, mempertahankan Mendag justru bisa berdampak negatif terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Apalagi, sosok Lutfi seharusnya bertanggungjawab secara moral atas terjeratnya anak buahnya.
"Ini baru minyak goreng, belum lagi komoditas lain ada lagi kedelai, bisa gula bisa yang lain-lain. Jadi saya kira ini merugikan presiden sendiri kalau dipertahankan," ujar Fadli Zon.
Baca Juga: Daftar Lengkap Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng, Masih Bisa Bertambah?
Lebih lanjut, Fadli mendesak agar kasus ini diusut sampai tuntas karena benar-benar menyangkut hidup orang banyak. Terlebih, Indonesia belum pernah dihadapkan dengan harga minyak goreng yang setinggi langit, seperti belakangan ini.
"Dengan harga minyak goreng di atas Rp25.000-Rp28.000, bahkan dulu tidak pernah selebih itu," tegas Fadli Zon.
"Berarti ini jelas menunjukkan bahwa ada orang yang menikmati dan memanfaatkan situasi untuk keuntungan diri dan kelompoknya saja. Oleh karena itu memang jadinya harus ditindak dengan tegas," lanjutnya.
Terakhir, Fadli Zon turut mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung RI (Kejagung) yang menetapkan beberapa tersangka dalam kasus mafia minyak goreng.
"Jadi memang harus ditindak dengan tegas. Jadi kita apresiasi langkah dari jaksa agung dan sebaiknya dibuka rantainya. Rantai mafia minyak goreng ini karena kan disebut sendiri oleh menterinya gitu ya," kata Fadli.
"Juga ditelusuri pihak-pihak yang terkait, apakah sampai di dirjen atau saya tidak tahu apakah menterinya juga ikut," tandasnya.