Suara.com - Indonesia memanggil atau IM57+ Institute mengaku kecewa terhadap Dewan Pengawas KPK karena tidak menindaklanjuti kasus dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Lili Pintauli, meski terbuki bersalah melakukan pembohongan publik.
Lili tidak disidangkan etik oleh Dewas KPK. Padahal, dalam putusan Dewas KPK Lili memang terbukti bersalah melakukan pembohongan publik. Namun, Dewas KPK sudah memberikan saksi tersebut dalam putusan ketika Lili dinyatakan bersalah melakukan komunikasi dengan pihak berperkara Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial.
"IM 57+ Institute menyatakan kekecewaannya atas putusan Dewan Pengawas KPK yang mengabsorbsi pelanggaran etik pembohongan publik dengan pelanggaran etik berkomunikasi pihak berperkara di kasus Tanjungbalai," kata Manajer Kampanye IM57+ Institute, Benydictus Siumlala Martin Sumarno melalui keterangannya, Kamis (21/4/2022).
Eks Pegawai KPK ini menyayangkan bahwa Dewas mengambil keputusan yang tidak tepat. Lantaran laporan terkait pembohongan publik Lili tidak dapat disamakan dengan perbutannya ketika berkomunikasi dengan pihak berperkara.
"Dua tindakan tersebut adalah hal yang berbeda meski saling berkaitan satu sama lain. Apalagi perilaku pembohongan publik oleh Lili dilakukan secara sadar serta menggunakan sumber daya yang dimiliki KPK pasca beredarnya informasi dugaan pelanggaran etik ke publik," kata dia.
Benydictus bersama tiga rekannya eks pegawai KPK merupakan pihak yang melaporkan Lili Pintauli dalam kasus dugaan pembohongan publik. Kekecewaan Bennydictus bahwa Dewas KPK tidak mempertimbangkan kebohongan Lili Pintauli sangat berdampak pada menurunnya kepercayaan publik kepada kinerja KPK sebagai lembaga antirasuah.
"Apalagi pembohongan kepada publik tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan yang sudah seharusnya menjadi model teladan dalam gerakan pemberantasan korupsi," ungkapnya.
Menurut Bennydictus, perbuatan Lili Pintauli sudah sangat merendahkan martabat dan marwah KPK.
"Selaku lembaga pemberantas korupsi yang seharusnya transparan dan jauh dari perbuatan berbohong demikian," kata dia.
Baca Juga: Dewas KPK Tidak Lanjutkan Dugaan Langgar Etik Lili Pintauli Soal Pembohongan Publik Ke Sidang Etik
Terbukti Bohongi Publik