Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyampaikan pesan khusus untuk politisi Gerindra, Rani Mauliani yang akan menggangikan Mohamad Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. Rencananya, Rani akan ditetapkan sebagai pimpinan dewan pada 26 April mendatang.
Prasetio mengatakan, ketika sudah menjadi Wakil Ketua DPRD, akan ada banyak surat dan dokumen yang masuk. Ia meminta nantinya semua dokumen itu dibaca semua secara rinci.
"Saya cuma kasih tahu, harus jaga kekompakan, harus membaca semua verbal-verbal yang ada," ujar Prasetio kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).
Apalagi nantinya soal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pimpinan dewan memiliki tanggung jawab besar untuk menentukan program yang dicoret dan diloloskan.
"Karena semua tanda tangan, paraf, saya kan enggak mau wakil ketua dewan di saat pembahasan di komisi dia mau membahas, tapi saat di MoU APBD dia tidak mau tanda tangan," jelasnya.

Selain itu, menurutnya pimpinan dewan tidak hanya sekadar memberikan tanda tangan persetujuan saja. Pengawasan kepada tiap komisi juga harus dimaksimalkan.
"Dia sebagai pimpinan dewan, koordinator di komisi, dia juga harus bertanggung jawab, semua apa yang dia jabarkan di komisi-komisi dia juga harus tandatangan di APBD."
Sebelumnya, rapat paripurna pencopotan Mohamad Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta bakal digelar pada 26 April mendatang. Hal ini ditetapkan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang digelar Selasa (19/4/2022) hari ini.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat memimpin rapat Bamus di gedung DPRD DKI sempat meminta saran dan masukan atas rencana penetapan jadwal agenda paripurna ini. Namun, peserta yang dihadiri beberapa anggota DPRD dan perwakilan eksekutif ini tidak menyampaikan apapun.
Baca Juga: Paripurna Pencopotan Politisi Gerindra Mohamad Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI Digelar 26 April
Karena dianggap tidak ada keberatan, saran, dan masukan, maka Prasetio langsung menetapkan jadwal paripurna pencopotan terhadap politisi Gerindra itu.