"Makanya saya bilang, anak-anak ini nggak punya ilmu. Makanya saya bilang, Anda ini bukan keseleo, tapi Anda itu tidak memiliki dasar, tidak memiliki ilmu sama sekali," tegas Teddy.

Kembali Teddy menekankan apakah Kaharuddin atau BEM menerima tekanan kebebasan berpendapat. Mahasiswa Universitas Riau itu lantas mengungkap beberapa contoh, seperti pengurus BEM yang belum mendapatkan Surat Keputusan dari rektor.
"(Atau) bagaimana surat pemanggilan (dari pihak rektor ke BEM) waktu melakukan aksi," lanjut Kaharuddin. "Itu kan kita tidak membedakan antara Orde Baru dan orde sekarang."
Kaharuddin hanya berharap, sulitnya berpendapat yang dialami di era-era sebelumnya jangan sampai kembali terjadi di periode pemerintahan sekarang.
"Itu jadi pembelajaran bagaimana hari ini. Tidak ada yang menyampaikan bahwa hari ini lebih buruk dari Orde Baru. Tapi hari ini saya sampaikan, kita jangan seperti mundur," pungkasnya.
Video debat selengkapnya dapat disaksikan di sini.