Profil Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Disorot Karena Anak Buahnya Terlibat Mafia Minyak Goreng

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 20 April 2022 | 15:37 WIB
Profil Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Disorot Karena Anak Buahnya Terlibat Mafia Minyak Goreng
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (instagram/@mendaglutfi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perdagangan menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir, ketika harga minyak goreng di pasaran melambung tinggi. Muhammad Lutfi semakin jadi perbincangan saat anak buahnya yakni Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardana terlibat kasus mafia minyak goreng.

Terlebih ketika Kejaksaan Agung turun tangan menyelidiki dugaan penyimpangan ekspor minyak goreng yang menyebabkan harga di dalam negeri naik. Terakhir, pada Selasa (19/4/2022), Kejagung menetapkan 4 tersangka dalam kasus ekspor minyak goreng tersebut, dan salah satunya adalah Indrasari Wisnu Wardana  

Mendag Lurfi pun dicecar berbagai pertanyaan publik. Bahkan, ia dituntut untuk mundur atau di-reshuffle karena gagal mengatasi kasus kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng.

Seperti apa sosok Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Tegas! Jaksa Agung Siap Tindak Mendag Jika Terlibat Kasus Minyak Goreng

Profil Muhammad Lutfi

Muhammad Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969. Ia tercatat pernah dua kali menjabat sebagai Menteri Perdagangan, yakni pada akhir kepemimpinan Preesiden Susilo bambang Yudhoyono, 14 Februari hingga 20 Oktober 2014.

Lalu pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sejak 23 Desember 2020 hingga kini. Karir Muhammad Lutfi di pemerintahan dimulai sejak 2005, ketika ia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di era kepemimpinan Presiden SBY, hingga 2009.

Muhammad Lutfi juga pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia sebanyak dua kali. Pertama pada periode 2010 hingga 2013, ketika ia dipercaya menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang.

Kedua pada 14 Desember 2020, ia diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Namun jabatan itu hanya sebentar diembannya, karena pada 23 Desember di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan oleh Prosiden Joko Widodo.

Baca Juga: Harkornas 2022, Wamendag: Konsumen Harus Miliki Nasionalisme Tinggi dengan Beli Produk Dalam Negeri

Sebelum terjun ke pemerintahan, Muhammad Lutfi mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Ia juga sempat mendirikan Mahaka Group bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana dan Harry Zulnardy. Di perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan dan media tersebut, Muhammad Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO.

Kiprahnya sebagai pengusaha sudah dimulai sejak muda. Muhammad Lutfi juga aktif di organisasi pera pengusaha muda, Hipmi. Pada usia 29 tahun ia didaulat menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk wilayah Jakarta Raya (Hipmi Raya) periode 1998-2001.

Dan pada periode 2001-2004, Muhammad Lufti berhasil duduk di puncak Organisasi Hipmi, sebagai Ketua Nasional.

Ketika polemik mengenai minyak goreng terjadi di Indonesia, hingga menyebabkan harga di pasaran melambung tinggi, sebagai Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi banyak dihujat oleh warganet di media sosial.

Namun ia membalas beragam hujatan tersebut dengan menyampaikan permohonan maaf karena tak mampu mengendalikan harga minyak goreng di pasaran.

Ia juga menyebut ada gurita mafia di balik melonjaknya harga minyak goreng dan Kementerian Perdagangan menyatakan tak mampu menurunkan harga minyak goreng di pasaran.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI