Maksiat, Berbohong Hingga Ghibah Setelah Buka Puasa, Apakah Boleh?

Rabu, 20 April 2022 | 15:09 WIB
Maksiat, Berbohong Hingga Ghibah Setelah Buka Puasa, Apakah Boleh?
Ilustrasi ghibah/gosip (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di siang hari bulan Ramadhan biasanya kebanyakan orang berpuasa dengan khusuk. Namun ada saja yang berpikiran untuk berbuat yang dilarang saat puasa seperti berbohong, hingga ghibah di malam hari setelah buka puasa. Apakah itu boleh dilakukan?

Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat dalam NU Online menjelaskan niat untuk maksiat, berbohong hingga ghibah setelah berbuka puasa adalah bisikan setan.

Jelas ghibah hingga berbohong kapan pun hukumnya dilarang.

Perbuatan itu selain menimbulkan dosa, juga bisa merontokkan amalan puasa.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Salat Lengkap Cikarang, Cibitung, Tambun Hari Ini Rabu 20 April 2022

Mubasysyarum menjelaskan segala perbuatan dosa manusia pasti ada konsekuensinya. Allah senantiasa mencatat amal keburukan manusia di mana pun dan kapan pun.

Semuanya tidak akan luput dari pengawasan-Nya. Allah mengancam para pendosa dengan siksa-siksa.

Terkadang langsung ditimpakan secepatnya, terkadang dibiarkan seperti tidak ada siksa.

Namun, Allah menangguhkan azab sampai pada suatu waktu sekiranya semua dosa-dosa terkumpul, siksa-Nya akan menghujam dengan sangat derasnya berbanding lurus dengan tumpukan dosa yang dilakukan manusia.

Selain itu Allah melatih manusia di bulan puasa untuk membiasakan berbuat kebajikan, tidak hanya di bulan yang suci namun di bulan-bulan setelahnya.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Balikpapan dan Sekitarnya Rabu 20 April 2022

Merasa takut melakukan dosa di siang hari saat puasa, sesungguhnya merupakan hal positif yang pantas diberikan kredit poin.

Namun mental demikian sangat disayangkan bila tidak berlanjut di malam hari, bahkan alangkah lebih baik lagi bila kebiasaan takut melakukan dosa berlanjut di selain bulan Ramadhan.

Oleh sebab itu, hendaknya manusia tidak merasa aman saat melakukan dosa, kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya. Allah menyebut orang-orang yang merasa aman dari siksaNya dengan orang-orang yang merugi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI