Militer Rusia Mulai Serangan Gencar ke Kawasan Donbas di Ukraina Timur

Selasa, 19 April 2022 | 17:49 WIB
Militer Rusia Mulai Serangan Gencar ke Kawasan Donbas di Ukraina Timur
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, serangan skala besar Rusia di wilayah Donbas timur telah dimulai. Militer Rusia menyatakan telah menghancurkan “gudang besar senjata asing”.

"Kami sekarang dapat mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah memulai serangan ke Donbas, yang telah mereka persiapkan sejak lama. Sebagian besar tentara Rusia sekarang didedikasikan untuk serangan ini,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Telegram.

"Lima rudal Rusia menghantam kota Lviv, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai delapan lainnya", kata pejabat setempat.

Di bagian timur negara itu, serangan Rusia menewaskan sedikitnya delapan warga sipil di wilayah Donetsk dan Luhansk, kata pihak berwenang setempat.

Baca Juga: Perang di Ukraina Dorong Timur Tengah Upayakan Swasembada Pangan

Militer Rusia mengatakan, telah menghancurkan gudang besar senjata asing yang baru-baru ini dikirim ke Ukraina dekat kota Lviv -- salah satu dari 16 lokasi militer Ukraina yang diklaim telah diserang pada hari Senin (18/4).

Pesawat-pesawat tempur Rusia pada pagi hari menyerang sebuah pusat logistik yang menyimpan "sejumlah besar persenjataan asing, yang dikirim ke Ukraina selama enam hari terakhir dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa", dan "menghancurkan" senjata ini, kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Pengiriman senjata baru dari AS tiba di perbatasan "Pengiriman pertama paket bantuan militer AS yang baru telah tiba di perbatasan Ukraina untuk diserahkan dalam perang melawan invasi Rusia", kata seorang pejabat senior Pentagon.

Paket tersebut mencakup 18 howitzer kaliber 155mm yang untuk pertama kalinya dikirim ke Ukraina, serta 40.000 peluru artileri, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 11 helikopter Mi-17 dan 100 kendaraan serba guna lapis baja.

Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pertemuan dengan sekutunya hari Selasa (19/4) untuk membahas konflik Ukraina, kata Gedung Putih.

Baca Juga: Benarkah Ketahanan Pangan di Eropa Terancam Perang Ukraina?

Panggilan video itu juga akan mencakup "upaya untuk meminta pertanggungjawaban Rusia," kata Gedung Putih.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menganugerahkan gelar kehormatan pada sebuah brigade yang oleh Ukraina dituduh melakukan "kejahatan perang" dan pembunuhan massal di kota Bucha.

Sebuah dekrit yang ditandatangani Putin memberi Brigade ke-64 gelar "Pengawal" karena membela "Kepentingan tanah air dan negara" dan memuji "kepahlawanan dan keberanian serta keuletan " para anggotanya.

Ada rencana pertukaran tawanan? Televisi pemerintah Rusia menyiarkan video dua pria warga Inggris yang disebutkan ditangkap militer Rusia.

Keduanya meminta untuk ditukar dengan Viktor Medvedchuk, seorang pengusaha kaya Ukraina yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan baru saja ditangkap.

Aparat keamanan Ukraina menyayangkan video Medvedchuk yang meminta untuk ditukar dengan warga sipil dan tentara Ukraina yang terperangkap di Mariupol.

Ukraina mengatakan, terpaksa menghentikan sementara evakuasi warga sipil dari kota-kota garis depan dan kota-kota di timur.

"Melanggar hukum humaniter internasional, penjajah Rusia tidak berhenti memblokir dan menembaki rute kemanusiaan," kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk di media sosial hari Senin.

Badan pengungsi PBB, UNHCR melaporkan, lebih dari 4,9 juta warga Ukraina telah mengungsi meninggalkan negaranya setelah invasi Rusia. Secara rinci disebutkan ada 4.934.415 orang Ukraina yang sekarang telah meninggalkan negaranya. hp/as (afp, ap, rtr)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI