"Invasi Rusia terhadap Ukraina meningkatkan tekanan terhadap sistem makanan dan mengancam jutaan orang dengan bencana kelaparan.”
"Kita kini berada di persimpangan jalan dan tindakan nyata segera dibutuhkan.”
Untuk itu, UE menggandeng PBB untuk menyiapkan bantuan pangan untuk wilayah-wilayah rentan di dunia.
Pekan lalu, Parlemen Eropa juga mengimbau negara-negara UE untuk meningkatkan produksi makanan di dalam negeri untuk membantu negara miskin. Pekka Pesonen, Sekretaris Jendral Copa-Cogeca, sebuah organisasi lobi pertanian di Eropa, mengimbau agar Brussels belajar dari masa lalu.
Menurut warga Finlandia itu, kelangkaan pangan akibat perang bukan kali pertama terjadi di Eropa.
"Sekitar 100 tahun lalu, ketika Finlandia masih menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia, warga di selatan mengalami kelaparan ketika perbatasan ditutup menyusul perang revolusi di Rusia,” kisahnya kepada DW.
"Pengalaman itu memicu kebulatan tekad untuk memastkan bahwa negara anggota UE menyiapkan rencana kesiapan, di mana ketika ada krisis, entah itu politik, militer atau bencana alam, kita harus memastikan bahwa masyarakat tetap mendapat pasokan pangan dengan jumlah cadangan yang stabil.” rzn/pkp

Baca Juga: Perang Ukraina: Kisah Lansia yang Tidak Punya Pilihan Selain Tetap Tinggal