NasDem: Kita Tak Mau Partai Koalisi Membabi Buta Bikin Berita Hoaks Jatuhkan Pemerintah

Senin, 18 April 2022 | 20:22 WIB
NasDem: Kita Tak Mau Partai Koalisi Membabi Buta Bikin Berita Hoaks Jatuhkan Pemerintah
Waketum Partai NasDem Ahmad M Ali. (ANTARA/HO-DPP NasDem)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menyatakan pihaknya terbuka dalam melakukan koalisi dengan partai apapun. Syaratnya, partai yang diajak berkoalisi tidak membabi buta berusaha menjatuhkan pemerintah.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Ahmad menjelaskan NasDem selalu terbuka untuk melakukan koalisi dengan semua partai untuk menghadapi Pemilu 2024.

NasDem sejak awal saya sudah sampaikan bahwa Nasdem partai terbuka,” kata Ahmad pada Senin (18/4/2022).

Kita tidak menutup kemungkinan, semua partai melakukan koalisi dalam menghadapi pemilu 2024, khususnya dalam pemilihan presiden,” lanjutnya.

Walau begitu, NasDem ogah berkoalisi dengan partai yang membabi buta mencari popularitas, seperti membuat berita-berita hoaks untuk menjatuhkan pemerintah.

Ahmad mengatakan, Nasdem tidak membangun koalisi demi mengejar suatu kepentingan politik. Ia lantas menyampaikan sejumlah catatan yang harus dipenuhi partai lain, jika memang ingin berkoalisi dengan NasDem.

Kita juga tidak mau kemudian partai berkoalisi dengan partai NasDem, kemudian membabi buta justru mencari popularitas dengan membuat berita-berita hoaks menjatuhkan pemerintah yang ada hari ini,” jelas Ahmad.

Kita mau ingin menang, tapi kita tidak mau menang terus melakukan menjatuhkan orang lain. Jadi, bahwa Nasdem terbuka berkoalisi dengan Demokrat sangat mungkin, dengan catatan yang saya katakan tadi,” sambungnya.

Ahmad menambahkan, Partai NasDem saat ini menjadi bagian dari partai pendukung Pemerintah Indonesia. Konsistensi Nasdem dalam mendukung Presiden Jokowi akan tetap dijaga hingga 2024 mendatang.

Baca Juga: Sebut Rakyat Takut Bicara, AHY: Rakyat Rindu Masa SBY Memimpin

Mengenai Partai Demokrat, Ahmad turut memberikan pesan agar tidak membandingkan pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI